JAKARTA – Laga panas kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL akan mempertemukan Brasil dan Kolombia di Arena BRB Mane Garrincha Stadium, Jumat (21/3/2025) pukul 07.45 WIB.
Pertandingan ini bukan sekadar ajang adu kekuatan, tetapi juga panggung pembuktian bagi Tim Samba yang tengah berjuang naik dari posisi kelima klasemen dengan 18 poin, menghadapi Kolombia yang kokoh di peringkat keempat dengan 19 poin.
Dengan jarak tipis di papan skor, duel ini diprediksi bakal sarat strategi dan emosi, menyuguhkan tontonan kelas dunia bagi penggemar sepak bola.
Kabar buruk menyelimuti kubu Brasil jelang laga: Neymar, sang bintang utama, dipastikan absen karena cedera. Kehilangan ini memaksa pelatih Dorival Junior untuk mengasah kreativitasnya di lini depan.
Dalam latihan awal, Savinho diplot untuk mengisi kekosongan, berduet dengan Rodrygo dan Vinicius Junior, sementara Raphinha ditempatkan sebagai pengatur ritme di lini tengah.
Namun, kejutan muncul saat media lokal melaporkan perubahan taktik pada sesi Rabu: Joao Pedro digaet sebagai ujung tombak bersama Vinicius Junior, dengan Raphinha dan Rodrygo beroperasi di belakang untuk memperkuat struktur tengah.
Eksperimen ini mencerminkan upaya Junior mencari keseimbangan sempurna menghadapi Kolombia yang dikenal tangguh.
Tak berhenti di situ, Junior masih menyimpan opsi cadangan yang tak kalah menarik. Jika formasi awal gagal, ia bisa memajukan Raphinha ke sayap depan atau memberikan debut kompetitif kepada Estevao, talenta muda yang disebut-sebut sebagai masa depan Brasil.
“Saya berusaha mempertahankan pemain di posisi yang mereka mainkan di klub sejak awal, dan saya membuat perubahan sesuai dengan apa yang dibawa lawan,” tegas Junior, dikutip dari Associated Press.
Sementara itu, performa Brasil yang kurang konsisten—hanya meraup dua imbang melawan Venezuela dan Uruguay di laga terakhir—menambah tekanan untuk menemukan formula kemenangan.
“Saya memulai proses pemulihan dengan menguji beberapa pemain di posisi yang berbeda,” tambahnya, menegaskan pendekatan adaptifnya.
Di sisi lain, Kolombia datang dengan kepercayaan diri tinggi. Dalam lima pertemuan terakhir melawan Brasil, mereka mencatat satu kemenangan dan dua hasil imbang, menunjukkan bahwa Los Cafeteros bukan lawan yang bisa diremehkan.
Brasil memang unggul dengan dua kemenangan, tetapi statistik ketat ini menjanjikan pertarungan sengit.
Kolombia diperkirakan akan mengandalkan trio lini depan Arias, Rodriguez, dan Diaz, didukung duet gelandang tangguh Lerma dan Portilla, untuk mengeksploitasi celah yang ditinggalkan Neymar.
Dengan Vargas di bawah mistar dan barisan bek solid seperti Munoz dan Sanchez, mereka siap memberikan perlawanan maksimal.
Brasil sendiri akan mengandalkan Alisson sebagai benteng terakhir, didukung quartet bek Vanderson, Marquinhos, Gabriel, dan Arana. Di lini tengah, Gerson dan Guimaraes bakal menjadi motor permainan, sementara Rodrygo, Raphinha, Vinicius Jr, dan Cunha diharapkan mampu mengoyak pertahanan Kolombia.
Pertandingan ini tak hanya soal tiga poin, tetapi juga gengsi dan langkah menuju Piala Dunia 2026. Bagi Junior, ini adalah ujian nyata untuk membuktikan bahwa Brasil tetap menjadi raksasa, meski tanpa Neymar.
Bagi Kolombia, ini adalah peluang emas untuk memperlebar jarak di klasemen dan menegaskan dominasi mereka di panggung Amerika Selatan.
Perkiraan susunan pemain:
Brasil (4-2-3-1): Alisson; Vanderson, Marquinhos, Gabriel, Arana; Gerson, Guimaraes; Rodrygo, Raphinha, Vinicius Jr dan Cunha.
Kolombia (4-2-3-1): Vargas; Munoz, Lucumi, Sanchez, Mojica; Lerma, Portilla; Arias, Rodriguez, Diaz dan Duran.***