JAKARTA — Jumlah tenaga kerja di Indonesia terus menunjukkan tren positif seiring pulihnya aktivitas ekonomi nasional.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2025, total pekerja yang terserap mencapai 146,54 juta orang, naik 1,90 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menandakan perbaikan nyata dalam pasar kerja Indonesia.
Peningkatan serapan tenaga kerja ini berjalan seiring stabilnya pertumbuhan ekonomi nasional yang mampu menahan dampak tekanan global.
Sektor industri manufaktur menjadi salah satu motor utama dengan kontribusi 13,86 persen terhadap total tenaga kerja, menandakan aktivitas produksi di berbagai daerah mulai pulih kuat pascapandemi dan gejolak ekonomi dunia.
Selain industri, sektor pertanian masih menjadi penyerap tenaga kerja terbesar dengan porsi 28,15 persen, sementara perdagangan besar dan eceran berada di posisi ketiga dengan kontribusi 18,73 persen sepanjang periode Agustus 2024–Agustus 2025.
Kombinasi ketiganya memperlihatkan keseimbangan antara sektor tradisional dan modern yang menopang fondasi ekonomi nasional.
“Peningkatan jumlah penduduk bekerja diikuti oleh penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 4,91 persen pada Agustus 2024 menjadi 4,85 persen pada Agustus 2025.”
“Jumlah pengangguran juga berkurang dari 7,47 juta orang menjadi 7,46 juta orang pada periode yang sama, bulan Agustus 2025 dibandingkan Agustus 2024,” ungkap Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS dalam rilis resminya di Jakarta, Selasa (5/11).
Secara keseluruhan, dari 218,17 juta penduduk usia kerja, sebanyak 154 juta orang tercatat sebagai angkatan kerja, dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 70,59 persen, menunjukkan partisipasi masyarakat dalam dunia kerja yang terus meningkat.
BPS juga menyoroti peningkatan kualitas pekerjaan, di mana jumlah pekerja penuh waktu meningkat, sementara setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu menurun.
Kondisi ini menandakan perbaikan struktural dalam lapangan kerja yang lebih stabil dan produktif di berbagai sektor.
Tiga sektor utama—pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan—masih menjadi tulang punggung penciptaan lapangan kerja nasional.
Ketiganya berperan besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi yang tetap solid di tengah dinamika global dan menjaga daya tahan ekonomi domestik agar tetap kompetitif di tingkat regional.***




