JATENG – Enam jembatan di Kabupaten Batang hancur diterjang banjir pada Selasa malam kemarin. Akibatnya lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh.
Menurut data BPBD Jawa Tengah mengungkapkan banjir ini terjadi setelah hujan lebat yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Batang pada Senin (20/1) pukul 17.00 WIB.
Selain merusak jembatan, banjir juga menyebabkan lima rumah warga rusak berat. Namun, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Banjir ini memengaruhi 10 desa atau kelurahan di beberapa kecamatan, tetapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang bersama pihak terkait akan segera melakukan perbaikan.
Meskipun tidak ada korban jiwa, dua warga dilaporkan mengalami luka-luka dan telah dirujuk ke RSUD Limpung. Dua orang lainnya yang sempat dikabarkan hanyut, berhasil dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis.
Selama banjir, sebanyak 130 kepala keluarga (KK) atau sekitar 500 orang mengungsi, sementara lebih dari 7.000 warga terdampak banjir.
BPBD setempat masih terus melakukan pendataan terkait warga yang mengungsi. Adapun desa-desa yang terdampak banjir meliputi wilayah di 10 kecamatan, yaitu Bawang, Reban, Subah, Tersono, Warungasem, Gringsing, Bandar, Blado, Batang, dan Wonotunggal.
Selain kerusakan jembatan dan rumah, data dari BNPB per 21 Januari juga mencatat adanya kerusakan pada fasilitas lain, yaitu tujuh rumah, satu objek wisata, satu pembangkit listrik tenaga hidro, dan satu ruas jalan.
Pada minggu keempat Januari 2025, beberapa wilayah di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Pekalongan, Kendal, Brebes, Grobogan, Pemalang, Demak, Sragen, Tegal, dan Kota Surakarta, juga dilanda bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
Potensi cuaca ekstrem, berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, diperkirakan masih akan terjadi di wilayah Jawa Tengah hingga dua hari ke depan (23-24 Januari 2025). BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bencana. Kolaborasi antara warga dan pemerintah daerah sangat diperlukan, misalnya dengan membersihkan saluran drainase, memeriksa tanggul, dan mengaktifkan rencana kesiapsiagaan keluarga.
BNPB terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan BPBD di wilayah Jawa Tengah. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, dijadwalkan akan menuju Jawa Tengah pada Rabu (22/1) untuk memastikan penanganan bencana hidrometeorologi berjalan dengan optimal.