JAKARTA – Franco Morbidelli menjadi salah seorang pembalap paling bersinar pada Sprint Race MotoGP Hungaria 2025 yang digelar di Balaton Park, Sabtu (23/8/2025). Pembalap VR46 Racing Team itu menutup akhir pekan dengan podium ketiga, pencapaian pertamanya sejak seri Qatar, sekaligus penanda kebangkitan setelah absen akibat cedera bahu kiri yang dialaminya di Sachsenring.
Start dari posisi kelima, Morbidelli langsung naik ke posisi kedua setelah menghindari insiden pengereman agresif Fabio Quartararo di Tikungan 1. Manuver tersebut berdampak pada Enea Bastianini, Marco Bezzecchi, dan Fabio Di Giannantonio. Di Giannantonio kemudian menyalip Morbidelli di lap pertama dan mempertahankan posisi hingga finis, sementara Morbidelli mengamankan posisi ketiga.
“Saya sangat senang. Hari ini kami akhirnya menjalani hari Sabtu yang solid, kami kembali ke ritme setelah cedera. Di Giannantonio juga menjalani balapan yang hebat, kami berada di belakang Marc, kami bisa melihatnya… jadi sangat bagus. Sangat bagus,” ujar Morbidelli dalam siaran internasional.
Kepada DAZN, Morbidelli menekankan pentingnya hasil ini bagi tim VR46.“Ini adalah hari yang sangat positif bagi tim. Semua orang bekerja sangat keras untuk memberi kami hal-hal terbaik yang dibutuhkan seorang rider untuk melaju cepat di lintasan. Hari-hari seperti ini sangat menyenangkan untuk dialami oleh tim, karena Anda melihat hasil kerja keras Anda menjadi kenyataan,” ungkapnya.
Morbidelli juga mengungkapkan bahwa momen tersulit dalam sprint adalah saat start, terutama menghadapi manuver Quartararo.
“Saya tiba di Tikungan 1 dan saya melihat sebuah Yamaha melesat, melaju dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari yang lain. Saya memakluminya, karena di sini sulit untuk mengerem di tempat yang tepat. Sangat mudah untuk membuat kesalahan, dan saya pikir itulah yang terjadi pada Fabio.”
Menjelang balapan utama, Morbidelli masih mempertimbangkan strategi ban, setelah menggunakan kombinasi medium-soft di sprint.
“Kami masih ragu apakah kami akan dapat berlari dengan ban belakang lunak. Saya pikir akan lebih baik menggunakan ban medium, tetapi kami masih harus melihat data dan menganalisis apa yang terjadi hari ini, karena kami memiliki kecepatan yang sangat kuat dengan ban soft. Pada akhirnya, ini cukup bagus,” pungkasnya.




