JAKARTA – TNI AL dan Angkatan Laut Brunei Darussalam melakukan latihan bersama (Latma) pertempuran di Laut Filipina dan Laut Mariana. Latma itu berlangsung selama dua hari.
Dalam latihan pertempuran itu, TNI AL melibatkan kapal perang KRI Raden Eddy Martadinata-331.
Sedangkan dipihak Brunei Darussalam menerjunkan dua kapal perang andalannya yakni KDB Darussalam-06 dan KDB Darulaman-08.
Kedua negara ini berkolaborasi pada Southeast Asia Group Sail (SAG) dimana kapal perang tersebut melaksanakan pelayaran bersama menuju ke Guam dalam rangka Rimpac 2024.
Berdasarkan informasi yang diterima Garuda.tv, di sepanjang pelayarannya, KRI REM-331, KDB Darussalam-06 dan KDB Darulaman-08 melaksanakan beberapa serial latihan diantaranya Flaghoist (komunikasi menggunakan isyarat bendera), Screenex (pembentukan formasi tabir di laut) dan Sailpast yang merupakan bentuk penghormatan kepada kapal lain.
Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan kemampuan prajuritnya pada saat pelaksanaan Latma Rimpac 2024 di Hawaii sehingga dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Rencananya, KRI REM-331 akan tiba di Guam pada 11 Juni 2024 untuk melaksanakan kegiatan harbour phase serta bekal ulang untuk kebutuhan logistik kapal perang sebelum menuju ke Hawaii, Amerika Serikat.
Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari Program Prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam mewujudkan Prajurit Jalasena Samudera yang tangguh dalam melaksanakan latihan maupun operasi serta mampu menjalankan peran diplomasi di kancah dunia.