NTT – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Laut Sawu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin pukul WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa ini tidak memicu potensi tsunami, namun getarannya terasa di sejumlah wilayah.
Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini memiliki episenter di koordinat 9,34° LS dan 123,95° BT, tepatnya di laut, 71 kilometer barat laut Timor Tengah Selatan, dengan kedalaman hiposenter 110 kilometer. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas tumbukan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault),” jelas Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Getaran gempa dirasakan di beberapa wilayah, termasuk Maumere, Ende, Kefamenanu, Kupang, Waingapu, dan Lembata, dengan intensitas III-IV MMI. Skala ini menunjukkan bahwa getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, terutama pada siang hari. Meski demikian, hasil pemodelan BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami.
Hingga saat ini, BMKG mencatat belum ada laporan gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo signifikan, dengan aktivitas terbesar tercatat pada M4,6. Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” tegasnya.
BMKG terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah tersebut dan mengimbau warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Masyarakat juga diminta untuk tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG guna menghindari hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan