JAKARTA – Hamas membebaskan empat prajurit perempuan Israel pada Sabtu, (25/1), dalam sebuah langkah yang menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Pembebasan mereka, yang sebelumnya disandera, terjadi setelah upacara di Lapangan Palestina, Kota Gaza, di mana para prajurit tampil mengenakan seragam militer dan sempat melambaikan tangan kepada ribuan warga Palestina yang hadir.
Dikutip dari Anadolu Agency, keempat prajurit perempuan tersebut terlihat tersenyum saat proses penyerahan, sementara perwakilan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) turut hadir untuk menandatangani dokumen resmi pembebasan. Pasukan Hamas, termasuk Brigade Qassam, juga terlihat hadir dalam upacara tersebut.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima kembali keempat prajurit tersebut. Keempatnya, yang berusia antara 19 hingga 20 tahun, bertugas dalam unit pengintai yang ditugaskan untuk memantau ancaman di sepanjang perbatasan.
Meski demikian, satu prajurit perempuan lainnya, Agam Berger, yang juga ditangkap dalam unit yang sama, tidak termasuk dalam pembebasan tersebut.
Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 200 tahanan, termasuk 121 orang yang menjalani hukuman penjara seumur hidup, di antaranya terdapat beberapa prajurit Hamas yang sebelumnya ditangkap karena serangan terhadap warga Israel.
Ini merupakan pertukaran kedua antara Hamas dan Israel sejak dimulainya gencatan senjata pada 19 Januari 2025. Sebelumnya, Hamas telah menyerahkan tiga warga sipil perempuan Israel dengan imbalan 90 warga Palestina yang ditahan.