YOGYAKARTA – Yogyakarta mengalami fenomena hujan es pada Selasa (11/3/2025), yang melanda beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satunya terjadi di sekitar Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, di mana hujan es berlangsung selama 15 menit.
Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryo Samudro, menceritakan bahwa hujan es dimulai dengan butiran kecil yang semakin membesar. “Hujan es, iya di KPU, dari awal 15 menit ada. Kecil-kecil terus besar-besar,” ungkapnya dilansir dari Kompas, Selasa (11/3/2025).
Penyebab hujan es di Yogyakarta dijelaskan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono. Menurutnya, fenomena ini dipicu oleh pola sirkulasi siklonik yang terpantau di sebelah Kalimantan, yang menyebabkan belokan angin di sebagian besar wilayah Jawa, termasuk DIY. Selain itu, kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5 hingga 5 km (level 850-500 mb) yang cukup basah, yakni sekitar 70-95 persen, turut berperan dalam pembentukan awan hujan.
Warjono menjelaskan lebih lanjut bahwa cuaca lembab dan panas yang cepat naik ke permukaan menyebabkan terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb). Awan ini dapat menghasilkan suhu puncak yang mencapai -72,5 derajat Celsius, yang memungkinkan terbentuknya es. “Kenapa butiran es bisa sampai ke bawah (hujan ke tanah)? Karena jatuhnya butiran es tersebut tidak mengalami gesekan yang terlalu banyak,” tambahnya.
Cuaca ekstrem ini turut berdampak pada beberapa daerah di DIY. Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD DIY, hujan es terjadi di Kapanewon Ngaglik, Gamping, Sleman, dan Mlati. Sementara itu, hujan disertai angin kencang melanda empat daerah lainnya, yaitu Mlati, Ngaglik, Depok, dan Gamping.
Selain itu, cuaca ekstrem ini menyebabkan kerusakan, seperti pohon tumbang di delapan titik, rumah rusak di empat lokasi, kendaraan rusak di dua titik, dan satu garasi rumah sakit rusak. Di Kota Yogyakarta, hujan disertai angin kencang terjadi di dua wilayah, yaitu Jetis dan Danurejan. BMKG DIY juga mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat melanda seluruh wilayah DIY.