JATENG – Seorang imam masjid, Sayyidi Al Mizra, mengalami patah tulang tangan kanan setelah diserang oleh orang tak dikenal. Peristiwa itu terjadi saat salat subuh di Masjid Al Ittihad, Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jateng.
Berdasarkan informasi yang beredar, insiden ini diduga dipicu oleh salah pemahaman terhadap tata cara salat oleh pelaku.
Kronologi Kejadian
Insiden bermula pada rakaat kedua salat subuh, saat Sayyidi tengah melakukan sujud tilawah setelah membaca ayat sajadah dari Al-Qur’an. Tiba-tiba, Saidul Mubarok, yang berada di barisan jemaah, maju ke depan dan mendorong imam hingga terjatuh. Akibat dorongan tersebut, Sayyidi mengalami patah tulang pada tangan kanannya dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD Brebes.
Kapolsek Jatibarang, Kompol Budi Supartoyo, menjelaskan bahwa pelaku diduga kesal karena menganggap tata cara salat yang dilakukan imam tidak sesuai dengan keyakinannya.
“Pelaku terlihat depresi dan kami akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terduga pelaku di Rumah Sakit Dokter Soesilo Slawi, guna memastikan kejiwaan terduga pelaku,” ujarnya.
Reaksi Jemaah dan Penanganan Polisi
Aksi Saidul memicu kemarahan jemaah lain. Dalam rekaman video amatir yang beredar, sejumlah jemaah terlihat menghajar pelaku sebelum akhirnya menyeret dan menyerahkannya ke Mapolsek Jatibarang.
Polisi telah mengamankan Saidul, warga Desa Kubangwungu, Kecamatan Ketanggungan, Brebes, serta menyita sepeda motor yang digunakan pelaku untuk datang ke masjid.
Pihak kepolisian juga telah mengamankan rekaman CCTV masjid sebagai barang bukti. Penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk mengungkap motif pasti di balik serangan ini, termasuk kemungkinan adanya gangguan kejiwaan pada pelaku.
Dampak dan Respons Masyarakat
Peristiwa ini menggemparkan warga Jatibarang dan memicu diskusi luas di media sosial. Banyak yang menyayangkan tindakan kekerasan di tempat ibadah, terlebih saat salat berlangsung.
“Masjid adalah tempat suci untuk beribadah, bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan dengan kekerasan,” ungkap seorang warga setempat yang enggan disebut namanya.
Hingga saat ini kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya saling menghormati perbedaan pandangan dalam praktik keagamaan. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan proses hukum kepada aparat berwenang.
Kondisi Korban
Sayyidi Al Mizra saat ini masih dirawat di RSUD Brebes. Patah tulang yang dialaminya membutuhkan perawatan serius, namun kondisinya dilaporkan stabil. Keluarga dan jemaah masjid terus memberikan dukungan moril agar imam tersebut segera pulih.
Langkah Kepolisian ke Depan
Polsek Jatibarang tengah mendalami kasus ini dengan memeriksa saksi-saksi dan bukti yang ada. Pemeriksaan kejiwaan pelaku menjadi salah satu fokus untuk memastikan apakah tindakan Saidul dilakukan dalam kondisi sadar atau dipengaruhi faktor lain.
Insiden ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga toleransi dan dialog dalam menyelesaikan perbedaan, terutama di tempat ibadah yang seharusnya menjadi simbol kedamaian.