JAKARTA – Indonesia kini menempati posisi kedua tertinggi di dunia sebagai negara dengan panggilan spam terbanyak, memicu kekhawatiran serius atas penyalahgunaan nomor telepon untuk kejahatan digital. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, segera merancang aturan ketat untuk tata kelola SIM Card guna mengatasi masalah ini.
Ancaman Spam Call di Indonesia: Fakta Mengejutkan
Peringkat dua dunia bukan hal yang bisa dianggap remeh. Laporan Global Call Threat Report mengungkapkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat gangguan panggilan spam tertinggi. Panggilan-panggilan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan masyarakat, tetapi juga menjadi alat utama pelaku kejahatan siber. Mulai dari tawaran pinjaman ilegal hingga modus penipuan berkedok judi online, nomor telepon yang tidak terkontrol menjadi senjata ampuh pelaku.
Menkomdigi Meutya Hafid menegaskan urgensi penanganan masalah ini. “Makanya kemarin kan kita mau ngatur SIM card ya. Jadi mohon dukungan,” ujar Meutya saat ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (15/5/2025).
Ia menekankan bahwa pengaturan ulang tata kelola kartu SIM bukan bertujuan menyulitkan masyarakat, melainkan untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan terpercaya.
Solusi Ketat: Reformasi Tata Kelola SIM Card
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital tengah menyiapkan langkah konkret untuk menekan penyalahgunaan nomor telepon. Salah satu fokus utama adalah reformasi sistem registrasi dan pengelolaan kartu SIM. Langkah ini diharapkan dapat mempersempit celah yang dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk menyebarkan spam call atau melakukan penipuan.
Menurut Meutya, pengaturan ulang ini akan mencakup verifikasi ketat terhadap kepemilikan kartu SIM, pembatasan jumlah kartu per individu, hingga mekanisme daur ulang nomor yang lebih terkontrol.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap nomor telepon yang aktif benar-benar terkait dengan identitas yang jelas dan sah,” tambahnya.
Mengapa Spam Call di Indonesia Begitu Parah?
Ada beberapa faktor yang membuat Indonesia menjadi “surga” bagi panggilan spam. Pertama, tingginya penetrasi ponsel di Indonesia membuat pasar telekomunikasi sangat luas sekaligus rentan disusupi nomor ilegal. Kedua, kurangnya pengawasan ketat terhadap registrasi kartu SIM memungkinkan pelaku kejahatan membeli nomor dalam jumlah besar untuk keperluan ilegal. Ketiga, maraknya platform pinjol ilegal dan judol yang memanfaatkan panggilan telepon sebagai sarana promosi atau penipuan.
Data dari laporan Truecaller beberapa tahun lalu bahkan menyebutkan bahwa pengguna di Indonesia rata-rata menerima 27,9 panggilan spam per bulan, dengan mayoritas berasal dari sektor keuangan, asuransi, dan telemarketing. Angka ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman spam call bagi masyarakat Indonesia.
Dampak Spam Call: Lebih dari Sekadar Gangguan
Spam call bukan lagi sekadar masalah kenyamanan. Dampaknya jauh lebih luas, mulai dari kerugian finansial akibat penipuan hingga ancaman keamanan data pribadi. Banyak korban tergiur tawaran pinjaman cepat atau hadiah palsu, hanya untuk kemudian kehilangan uang atau data pribadi mereka. Belum lagi risiko SIM swap, di mana pelaku mengambil alih nomor telepon untuk mengakses akun perbankan atau media sosial korban.
Langkah ke Depan: Kolaborasi dan Dukungan Masyarakat
Meutya Hafid menegaskan bahwa keberhasilan reformasi tata kelola kartu SIM tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga dukungan masyarakat.
“Kami mengajak masyarakat untuk turut aktif melaporkan nomor-nomor mencurigakan dan mematuhi aturan registrasi kartu SIM yang baru nantinya,” katanya.
Selain itu, pemerintah juga berencana meningkatkan kerja sama dengan penyedia layanan telekomunikasi untuk memperketat pengawasan terhadap distribusi kartu SIM. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi pola panggilan spam juga sedang dipertimbangkan untuk diterapkan.
Indonesia Menuju Ekosistem Digital yang Aman
Dengan langkah tegas ini, Indonesia berupaya keluar dari daftar negara dengan spam call tertinggi di dunia. Reformasi tata kelola kartu SIM menjadi langkah awal menciptakan ekosistem digital yang lebih aman, sekaligus melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan siber. Meski tantangannya besar, komitmen Menkomdigi dan dukungan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari gangguan spam call.