MAKKAH — Jamaah haji Indonesia yang telah lanjut usia (lansia) diimbau untuk tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah lempar jumrah secara langsung.
Aktivitas yang cukup menguras tenaga ini dapat diwakilkan kepada petugas atau sesama jamaah tanpa mengurangi keabsahan ibadah haji yang dijalani.
Imbauan tersebut disampaikan langsung oleh Pembimbing Ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, Aswadi, yang menekankan pentingnya keselamatan dan kenyamanan jamaah lansia.
“Ya, sahnya lansia itu yang sudah murur (mabit dengan cara melintas di Muzdalifah) itu sebaiknya berada di Mina ini dengan penuh ketenangan.”
“Tidak boleh memaksakan kehendak untuk Jamarat karena jauhnya jarak yang ditempuh. Sehingga banyak buktinya ketika balik ke maktabnya sudah tersasar ke mana-mana dan lelah,” katanya di Makkah, Sabtu (7/6/2025).
Lempar jumrah adalah bagian dari rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan di Jamarat, Mina. Namun karena medan yang cukup jauh dan padat, aktivitas ini berisiko tinggi bagi jamaah lansia.
Oleh karena itu, mereka diminta tetap berada di tenda dan menyerahkan pelaksanaan lempar jumrah kepada pihak yang lebih kuat secara fisik.
“Nah, karena itu untuk jumrah tanggal 11-12 (Dzulhijjah) untuk nafar awal sebaiknya lempar itu diwakilkan bagi mereka yang memiliki kemampuan dan kekuatan.”
“Sehingga yang lansia nggak usah lempar secara pribadi dan memaksakan kehendak karena keabsahannya itu adalah bisa diwakilkan,” ujar Aswadi.
Menurut Aswadi, jamaah lansia dapat meminta bantuan dari ketua regu, ketua rombongan, teman satu kloter, atau petugas haji untuk mewakili mereka melempar jumrah.
Ini merupakan langkah yang tidak hanya dibenarkan secara syar’i, tetapi juga lebih aman dan bijak.
Lebih lanjut, Aswadi menekankan pentingnya menjaga kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji.
Ia juga mengingatkan bahwa lempar jumrah bisa dilakukan secara jamak atau digabungkan pada hari tertentu untuk meringankan jamaah.
“Tidak perlu dilakukan sendiri, bahkan jamaah yang ada di tempat kejauhan tidak harus setiap malam berangkat ke Jamarat untuk lempar. Bisa dijamak atau bisa digabungkan harinya itu… Selesai itu ringan sebenarnya itu,” ujarnya.
Sebagai informasi, jamaah haji Indonesia akan mulai melaksanakan nafar awal usai melempar jumrah pada 12 Dzulhijjah atau 9 Juni 2025.
Setelah itu, mereka akan melanjutkan rukun haji seperti tawaf ifadah, sa’i, dan tahalul akhir.
Kloter pertama jamaah haji dijadwalkan pulang ke Tanah Air melalui Jeddah mulai 11 Juni mendatang.***