Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan meluncurkan program wajib militer khusus bagi anak-anak bermasalah, terutama mereka yang terlibat dalam geng motor, tawuran, atau tindak kekerasan remaja lainnya. Kebijakan ini diambil menyikapi tingginya angka kenakalan remaja di wilayah Jawa Barat yang dinilai sudah dalam tahap mengkhawatirkan.
Program ini nantinya akan berupa pendidikan karakter dan kedisiplinan selama satu tahun penuh di bawah pengawasan langsung TNI dan Polri. Para peserta tetap berstatus sebagai siswa SMP atau SMA, namun akan mengikuti kelas khusus di lingkungan terpisah yang telah disiapkan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan bahwa program ini akan dimulai pada Mei 2025, dan telah didukung penuh oleh Pangdam III Siliwangi dengan penyediaan barak dan fasilitas pelatihan di sejumlah titik, seperti Bandung dan sekitarnya.
“Ini bukan hukuman, ini pembinaan. Kita ingin anak-anak ini tumbuh jadi orang hebat. Mereka dididik, dilatih, bukan hanya disiplin, tapi juga diberi harapan dan arah.”
Program ini, menurut Pemprov Jawa Barat, akan menjadi langkah konkret untuk mengurangi angka kriminalitas remaja, sekaligus membentuk generasi muda yang lebih tangguh dan bertanggung jawab. Pemerintah juga memastikan, setiap proses pembinaan akan diawasi secara ketat agar tidak keluar dari tujuan pendidikan dan perlindungan anak.