JAKARTA – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menepis tudingan bahwa dirinya mengirim seseorang untuk meminta PDIP agar tidak memecatnya. Relawan Pro Jokowi (Projo) pun mengecam tuduhan tersebut dan meminta PDIP untuk tidak menyebarkan fitnah.
“Tidak benar Pak Jokowi mengirim utusan untuk tidak dipecat dari PDIP. Jangan ngarang dan buat drama. Berhentilah membuat fitnah kepada Jokowi dan keluarganya,” ujar Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, kepada wartawan, Jumat (14/3/2025).
Freddy menilai bahwa masyarakat sudah lelah dengan isu-isu yang dinilainya tidak bermutu dan hanya menjadi drama politik. Ia pun meminta PDIP untuk memberikan contoh pendidikan politik yang lebih baik kepada publik.
“Setoplah karang-mengarang cerita. Rakyat sudah bosan dengan drama murahan seperti itu. Nggak mutu dan murahan. Bukan pendidikan politik yang baik untuk rakyat. Rakyat nggak percaya isu nggak bermutu seperti itu,” tegasnya.
Jokowi: “Siapa Utusannya?”
Jokowi sendiri telah menanggapi tuduhan tersebut dengan membantahnya secara tegas. Ia menyatakan tidak pernah mengirim utusan ke PDIP untuk meminta agar dirinya tidak dipecat.
“Nggak ada (utusan), ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?” kata Jokowi saat ditemui di rumahnya, Sumber, Banjarsari, Jumat (14/3), seperti dikutip dari detikJateng.
Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kepentingan untuk mengutus seseorang agar membujuk PDIP. Ia pun mengungkapkan bahwa selama ini dirinya lebih memilih diam meskipun kerap difitnah dan dicela.
“Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu, kepentingannya apa? Coba logikanya,” ujar Jokowi.
“Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya,” lanjutnya.
PDIP Sebut Ada Utusan pada Desember Lalu
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengungkap bahwa pada 14 Desember 2024, ada seseorang yang mengaku sebagai utusan dan meminta Hasto Kristiyanto mundur dari jabatannya sebagai Sekjen PDIP. Selain itu, utusan tersebut juga disebut meminta agar PDIP tidak memecat Jokowi.
“Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember, itu ada utusan yang menemui kami yang memberi tahu bahwa Sekjen harus mundur, lalu meminta jangan pecat Jokowi dan menyampaikan ada sekitar sembilan orang dari PDIP Perjuangan yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK,” kata Deddy Sitorus, Rabu.
Hingga kini, perdebatan terkait tuduhan tersebut masih terus bergulir. Namun, Jokowi dan pihak relawannya dengan tegas membantah adanya utusan yang dimaksud.