MAKKAH – Ketua Tim Asistensi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan sekaligus Dirjen SDM Kesehatan Kemenkes, Yuli Farianti, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh petugas kesehatan yang telah bekerja keras menjaga kesehatan dan keselamatan jamaah haji Indonesia. Apresiasi tersebut disampaikan setelah Yuli melakukan kunjungan langsung ke beberapa lokasi penting, termasuk Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), selama fase puncak ibadah haji.
“Alhamdulillah, berkat dedikasi dan kerja keras petugas kesehatan, situasi puncak ibadah haji berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali. Ini merupakan hasil dari persiapan matang dan sinergi yang sangat baik di lapangan,” kata Yuli dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Yuli juga menyoroti peran penting petugas kesehatan yang memberikan pelayanan responsif, mulai dari penanganan kasus kegawatdaruratan, penyediaan obat-obatan dan perbekalan medis, hingga mendampingi jamaah dengan risiko kesehatan tinggi, serta memastikan proses rujukan ke rumah sakit di Arab Saudi berjalan lancar.
“Mereka adalah garda terdepan yang memastikan setiap jamaah mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Banyak jamaah lansia dan yang berisiko tinggi (Risti) bisa menjalankan ibadah dengan tenang berkat dukungan pelayanan kesehatan yang prima,” lanjutnya.
Meskipun tantangan cuaca ekstrem dan kepadatan jamaah menjadi perhatian utama, petugas kesehatan tetap bekerja tanpa lelah untuk memberikan perawatan. Optimalisasi layanan di pos kesehatan Armuzna dan berbagai upaya mitigasi yang dilakukan pun terbukti efektif dalam menangani kondisi tersebut.
“Kami melihat petugas kesehatan bekerja tanpa kenal lelah, menangani pasien di pos kesehatan, memberikan edukasi, serta berkoordinasi dengan Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK). Ini adalah dedikasi yang luar biasa,” ujar Yuli.
Yuli juga memberikan penghargaan kepada seluruh anggota TKHK dan PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan—termasuk tim dokter, perawat, apoteker, tenaga gizi, serta tenaga pendukung lainnya—yang telah mengorbankan waktu bersama keluarga demi melayani jamaah haji.
“Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Pengorbanan dan keikhlasan mereka sangat berarti bagi kelancaran ibadah jutaan jamaah,” katanya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi dalam menanggulangi kasus jamaah berisiko tinggi serta menekan angka kematian jamaah. Data terbaru menunjukkan angka kematian jamaah Indonesia hingga 8 Juni 2025 tercatat 183 orang, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 206 orang pada tanggal yang sama.
Dengan terkendalinya situasi di puncak ibadah haji, Yuli berharap seluruh jamaah haji Indonesia dapat menyelesaikan ibadah mereka dengan baik dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat.