PAPUA – Upaya TNI menciptakan perdamaian di Papua kembali membuahkan hasil. Seorang mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) berinisial YSA secara resmi menyatakan kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
YSA sebelumnya merupakan bagian dari kelompok separatis bersenjata yang dipimpin oleh Zet Fattem. Ia memutuskan keluar dari kelompok tersebut akibat tekanan internal, sulitnya bertahan hidup di hutan, serta visi perjuangan yang tak lagi sejalan dengan hati nuraninya.
Keputusan YSA untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi merupakan hasil pendekatan persuasif yang konsisten dilakukan oleh TNI melalui Satuan Tugas Yonif 501/Bajra Yudha.
“Kami tidak melihat masa lalu, kami melihat harapan ke depan. NKRI terbuka untuk siapa pun anak bangsa yang ingin kembali,” ujar Komandan Satgas Yonif 501/BY, Letkol Inf Yakhya Wisnu A, Selasa (15/4/2025).
Menurutnya, langkah YSA diharapkan menjadi inspirasi bagi anggota kelompok separatis lainnya untuk menghentikan perlawanan bersenjata dan bersama-sama membangun Papua yang aman dan sejahtera.
Kehadiran Satgas Yonif 501/BY yang tidak hanya mengedepankan pendekatan militer, tetapi juga pendekatan humanis, disebut menjadi salah satu faktor utama dalam mendorong YSA mengambil keputusan besar dalam hidupnya.
YSA kini telah menjalani prosesi pemutihan secara resmi. Kegiatan tersebut turut disaksikan oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, dan perwakilan pemerintah daerah, sebagai bentuk penerimaan penuh terhadap proses reintegrasi ke masyarakat sipil.
Kombinasi strategi militer dan pendekatan kemanusiaan yang diterapkan oleh Satgas Yonif 501/BY terbukti mampu membangun kepercayaan masyarakat terhadap negara, serta memperkuat semangat persatuan di tengah masyarakat Papua.