PONOROGO – Sejak dirawat di RSU Aisyiyah Ponorogo, legenda Gunung Lawu, Mbok Yem, kedatangan banyak pembesuk termasuk sejumlah pendaki yang pernah singgah di warungnya di puncak gunung. Salah satu cucunya, Triyani, yang mendampingi Mbok Yem di rumah sakit, mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung sulit dihitung, baik dari keluarga maupun pendaki. Hingga Senin kemarin, banyak yang datang untuk melihat kondisi Mbok Yem.
“Pembesuknya sangat banyak, tidak terhitung. Mereka berasal dari keluarga dan juga para pendaki,” ujar Triyani dilansir dari Kompas, pada Selasa (11/3/2025).
Kebanyakan dari mereka adalah pendaki Gunung Lawu yang pernah mampir ke warung milik Mbok Yem di puncak. Mereka datang untuk mengetahui keadaan Mbok Yem dan mendoakan kesembuhannya. “Mereka ingin melihat kondisi Mbok Yem dan mendoakan semoga beliau cepat sembuh,” tambah Triyani.
Saelan, anak kedua Mbok Yem, juga mengungkapkan bahwa pada hari pertama ibunya dirawat, banyak yang bertanya mengenai keberadaan Mbok Yem di rumah sakit. Beberapa orang bahkan sempat diberi tahu bahwa Mbok Yem telah dibawa pulang untuk beristirahat, namun mereka tetap datang ke rumah sakit karena tidak percaya bahwa Mbok Yem pulang hanya setelah sehari dirawat.
“Beberapa orang sempat diberitahu bahwa Mbok Yem sudah dibawa pulang, tapi malamnya mereka tetap datang ke rumah sakit karena tidak percaya,” ujar Saelan.
Mayoritas pengunjung datang untuk mengetahui langsung perkembangan kondisi kesehatan Mbok Yem dan mendoakan agar beliau segera pulih dan dapat kembali beraktivitas. “Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian semua pihak yang peduli dengan Mbok Yem,” kata Saelan.
Mbok Yem saat ini dirawat di ruang kelas 3 RSU Aisyiyah Ponorogo dengan fasilitas BPJS. Kompas.com yang sempat menjenguk pada Rabu (5/3) lalu melaporkan bahwa Mbok Yem sudah dapat duduk meski harus dibantu bantal karena kerusakan pada ranjang rumah sakit. Namun, kini ia sudah dipindahkan ke ranjang yang lebih nyaman di depan ruangannya.
“Ranjangnya sudah dipindah di depan tempat tidur yang kemarin. Sekarang beliau bisa tidur dan duduk dengan lebih nyaman,” ujar Triyani.
Sebelumnya, Humas RSU Aisyiyah Ponorogo, Muh Arbain, mengingatkan keluarga Mbok Yem untuk membatasi jumlah pembesuk dan mengingatkan agar mereka hanya berbicara dengan keluarga, mengingat kondisi Mbok Yem yang juga mengalami sesak napas.