JAKARTA – Ketua Umum (ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pidato politiknya pada saat peringatan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai PDIP yang terletak di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1).
Dalam pidatonya itu, Megawati tampak menyindir dua institusi hukum Indonesia, yaitu Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya dulu yang dirikan MK, saya carikan gedung ke sana, sana, dapat di jalan mana itu, megah sekali. Saya jadikan itu Pak Jimly sebagai (ketua). Sekarang MK melehek, dijadiin mainan.” ujar Megawati.
Selain MK, Megawati juga turut menyindir KPK dengan mengatakan bahwa kini institusi antirasuah itu kurang kerjaan.
“(KPK) Mosok nggak ada kerjaan lain, yang dituding, yang diubrek-ubrek Pak Hasto ae, ayo wartawan tulis itu. Padahal banyak yang lain,” kata Megawati.
Lebih lanjut Megawati juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini telah menjadi bangsa yang mengambang dan mudah terombang-ambing. Menurutnya, spirit dedikasi telah tergerus dan semua pihak telah terjebak di zona nyaman.
Sebelumnya, diketahui Hasto telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan pada 24 Desember 2024.
Hasto juga ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan merintangi penyidikan atau obstruction of justice (OOJ) dalam kasus Harun Masiku.
Ia diduga memberikan uang untuk menyuap Wahyu Setiawan agar Harun Masiku ditetapkan sebagai anggota DPR periode 2019-2024 melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).