JAKARTA – Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) memberikan tanggapan mengenai kabar investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, yang sebelumnya disampaikan oleh pemerintah Indonesia.
Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Mohamed Al Mazrouei, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu proyek-proyek spesifik yang akan dijalankan di Ibu Kota Nusantara.
Ia menegaskan tidak ingin terburu-buru dalam mengumumkan rencana investasi UEA di IKN.
“Sekarang kami sedang menunggu proyek-proyek yang sangat spesifik dan seperti yang saya katakan, mereka sekarang sedang berdiskusi.”
“Jadi saya tidak ingin terburu-buru dan memberi tahu Anda investasi ini atau investasi itu,” ungkap Suhail dalam The 3rd UAE-Indonesia Roundtable Discussion di Jakarta, Kamis (30/1) seperti dilansir Detik.
Menurut Suhail, meskipun banyak proyek yang ditawarkan pemerintah Indonesia, UEA ingin memastikan terciptanya kemitraan besar yang lebih dari sekadar investasi.
Ia mencontohkan investasi yang telah dilakukan di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), yang kini terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kami berinvestasi di sebuah perusahaan, kami menciptakan nilai, kami menaruhnya di pasar saham. Nilai bagi masyarakat telah meningkat secara signifikan bagi para pemegang saham, dan itu adalah contoh yang bagus tentang apa yang dapat kita lakukan bersama,” ujar Suhail.
Sebelumnya, Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR, menyebutkan bahwa Masdar, perusahaan energi besar dari Abu Dhabi, UEA, tertarik berinvestasi dalam energi hijau di IKN, termasuk pengembangan proyek PLTS terapung.
Masdar berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya terapung dengan kapasitas 200 MW sebagai bagian dari komitmennya dalam proyek energi terbarukan 2 GW di IKN.***