JAKARTA – Salwan Momika, pria asal Irak yang dikenal karena aksinya membakar Al-Qur’an di Swedia, ditembak mati menjelang sidang putusannya. Insiden tragis ini terjadi saat dia sedang melakukan siaran langsung di TikTok.
Kabar mengenai kematian Momika pertama kali dilaporkan oleh media lokal Swedia, diikuti dengan sebuah video yang menunjukkan petugas kepolisian di lokasi kejadian. Dalam rekaman tersebut, polisi terlihat mengakhiri sesi live TikTok yang sedang disiarkan melalui ponsel milik Momika, seperti yang dilaporkan Reuters.
Pihak kepolisian Swedia belum memberikan pernyataan resmi terkait siaran langsung tersebut. Mereka hanya mengonfirmasi bahwa Momika ditembak mati di apartemennya di Kota Södertälje pada pukul 22.00 waktu setempat, Rabu (29/1).
Momika sendiri dikenal sering melakukan live TikTok, yang sebagian besar tujuannya untuk mencari nafkah.
Pada Kamis (30/1), Momika dijadwalkan untuk menghadapi sidang terkait dakwaan penyebaran kebencian, yang berhubungan dengan serangkaian aksi pembakaran Al-Qur’an yang dilakukannya pada 2023. Tindakannya tersebut memicu protes keras dari negara-negara Islam dan umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kementerian Luar Negeri RI bahkan menyatakan bahwa perbuatannya sangat melukai perasaan umat Islam.
Meskipun pemerintah Swedia mengutuk aksi tersebut, mereka menegaskan bahwa Momika dilindungi oleh kebebasan berpendapat yang berlaku di negara itu. Namun, serangkaian insiden tersebut sempat meningkatkan kewaspadaan di Swedia, yang bahkan sempat mempertimbangkan deportasi Momika sebelum akhirnya membatalkannya karena alasan keamanan.
Hingga saat ini, identitas pelaku penembakan dan status penangkapannya masih belum jelas, karena pihak berwenang Swedia belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai insiden tersebut.




