JAKARTA – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyempatkan diri makan siang bersama Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Jumat (8/8/2025). Pertemuan santai ini berlangsung di tengah agenda resmi Gibran meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis, dengan menu bakso dan dendeng balado menjadi hidangan pilihan.
Dalam suasana akrab di ruang kerja Dasco, keduanya menikmati makan siang sederhana namun kaya cita rasa. “Tadi makan bakso sama dendeng balado,” ujar Gibran kepada wartawan usai pertemuan.
Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini sekaligus menjadi momen untuk mengecek langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis di lingkungan DPR.
Gibran menegaskan bahwa program makan bergizi gratis, yang menjadi salah satu janji kampanye bersama Presiden Prabowo Subianto, terus diuji coba di berbagai lokasi, termasuk Jakarta.
“Tadi sekalian cek makan bergizi gratis, tadi sama Pak Dasco lihat langsung di sini (DPR),” kata Gibran.
Ia juga menyebut bahwa menu di DPR tidak berbeda jauh dari uji coba di daerah lain, dengan biaya per porsi tetap di kisaran Rp 15.000, bukan Rp 7.500 seperti yang sempat menjadi spekulasi.
Selain membahas program makan bergizi, Gibran dan Dasco juga menyempatkan diri untuk berdiskusi ringan mengenai isu-isu terkini. Meski demikian, Gibran menegaskan bahwa pertemuan ini lebih bersifat santai dan tidak mengarah pada pembahasan politik mendalam.
“Hanya makan siang biasa, sambil ngobrol-ngobrol ringan,” tambahnya.
Acara makan siang ini menjadi sorotan karena menunjukkan kedekatan Gibran dengan elite politik, sekaligus komitmennya dalam memastikan program makan bergizi gratis berjalan optimal. Program ini, yang menargetkan 82,9 juta anak sebagai penerima manfaat hingga akhir 2025, terus digodok untuk memastikan kualitas gizi dan distribusi yang merata di seluruh Indonesia.
Sebelum meninggalkan Gedung DPR, Gibran juga menyapa sejumlah pegawai dan anggota DPR yang antusias ingin berfoto bersamanya. Momen ini menambah kesan bahwa kunjungan Wapres tidak hanya formal, tetapi juga membumi dan dekat dengan masyarakat.





