Dalam setiap ajang lari, para fotografer biasanya sudah bersiap di berbagai titik—mulai dari garis start, sepanjang lintasan, hingga garis finis—untuk menangkap momen terbaik para peserta. Namun, tak semua pelari merasa nyaman difoto, dan hal itu sepenuhnya wajar.
Setiap orang memiliki alasannya masing-masing: ada yang ingin menjaga privasi, tidak ingin tampil di media sosial, atau sekadar ingin berlari tanpa distraksi. Jika kamu termasuk yang lebih memilih tidak difoto, ada beberapa cara sopan untuk memberi isyarat kepada fotografer tanpa mengganggu ritme lari :
Cara Sopan Menolak Difoto Saat Event Lari
1. Silangkan tangan di depan dada
Gerakan ini paling mudah dikenali sebagai tanda bahwa kamu tidak ingin difoto. Sederhana, cepat, dan tetap menunjukkan sikap sopan.
2. Lambaikan tangan ke arah fotografer
Cukup dengan lambaian kecil, fotografer biasanya sudah memahami maksudmu. Ini isyarat halus yang efektif untuk mengatakan “no photo, please.”
3. Tutup wajah dengan tangan atau topi
Langkah praktis untuk menjaga privasi tanpa membuat suasana menjadi canggung.
4. Gunakan gelang penanda (jika tersedia)
Beberapa event menyediakan wristband khusus bagi peserta yang tidak ingin difoto. Kenakan sejak awal lomba agar fotografer bisa langsung mengenalimu.
Kalau Foto Sudah Terlanjur Diambil, Apa yang Bisa Dilakukan?
Tidak perlu panik. Tetap tenang dan lakukan langkah berikut:
- Hubungi fotografer secara langsung.
Sampaikan dengan sopan bahwa kamu ingin fotomu tidak digunakan atau dihapus. - Mintalah secara baik-baik.
Fotografer umumnya akan menghormati permintaan yang disampaikan dengan santun. - Jika foto diunggah di platform komersial, ajukan komplain resmi disertai alasan yang jelas.
Menghormati privasi adalah hal penting, baik bagi pelari maupun fotografer. Dengan komunikasi yang baik, pengalaman di setiap event lari bisa tetap nyaman bagi semua pihak.





