JAKARTA – Tahun Baru Islam atau 1 Muharam adalah momen pergantian tahun dalam kalender Hijriah yang memiliki nilai spiritual bagi umat Islam. Meskipun tidak ada salat wajib yang khusus pada tanggal 1 Muharam, banyak ulama yang menganjurkan untuk memperbanyak alam saleh, seperti salat sunah, doa, zikir, dan introspeksi diri. Selain itu, membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun menjadi amalan yang dianjurkan untuk menyambut Tahun Baru Islam.
Bacaan Niat Sholat Tahun Baru Islam
Salat sunah yang dilakukan pada malam 1 Muharam dapat berupa salat sunah taubat, hajat, atau salat sunah mutlak. Berikut adalah bacaan niat salat sunah yang dapat diamalkan pada malam tahun baru Islam:
1. Niat Salat Tahun Baru Islam
Bacaan Arab:
أُصَلِّي سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan Latin:
Ushalli sunnatal lillāhi ta‘āla rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘āla.
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah Ta‘ala.”
2. Niat Salat Hajat
Bacaan Arab:
أُصَلِّي سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan Latin:
Ushallī sunnatal hājati rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta‘ala.”
Bacaan Doa Tahun Baru Islam
Pada Tahun Baru Islam, ada dua doa yang dianjurkan untuk dibaca, yaitu doa akhir tahun dan doa awal tahun. Kedua doa ini berfungsi untuk memohon ampunan, keberkahan, dan perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Doa Akhir Tahun (Dibaca sebelum Magrib pada akhir Zulhijjah)
Bacaan Arab:
اللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ، فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ، وَلَمْ تَرْضَهُ، وَنَسِيتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلِمْتَ عَنِّي بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي، وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِي عَلَيْكَ، اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِي، وَمَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تُرْضَاهُ، وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ، فَأَسْأَلُكَ اللّٰهُمَّ يَا كَرِيمُ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي، وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ، يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِينَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bacaan Latin:
Allāhumma mā ‘amiltu fī hādhihis-sanati mimmā nahaitanī ‘anhu falam atub minhu, wa lam tardhahū, wa nasītuhū wa lam tansahū, wa ḥalimta ‘annī ba‘da qudratika ‘alā ‘uqūbatī, wa da‘awtani ilat-tawbati ba‘da jarā’atī ‘alayka. Allāhumma innī astaghfiruka faghfir lī. Wa mā ‘amiltu min ‘amalin tarḍāhū wa wa‘adtanī ‘alayhi ats-tsawāb, fa as’aluka Allāhumma yā Karīm, yā Dzāl-Jalāli wal-Ikrām, an tataqabbalahu minnī, wa lā taqṭa‘ rajā’ī minka, yā Akramal-Akramīn. Wa ṣallallāhu ‘alā Sayyidinā Muḥammad, wa ‘alā ālihī wa ṣaḥbihī wa sallam.
Artinya:
“Ya Allah, apa saja yang telah aku lakukan di tahun ini yang Engkau larang tetapi belum aku tobati, padahal Engkau tidak meridhainya, dan aku lupa sementara Engkau tidak melupakannya, dan Engkau bersabar terhadapku padahal Engkau berkuasa untuk menghukumku, dan Engkau memanggilku untuk bertobat setelah aku berani berbuat dosa kepada-Mu. Ya Allah, aku memohon ampun kepada-Mu, maka ampunilah aku. Dan segala amal yang telah aku lakukan yang Engkau ridhai dan telah Engkau janjikan pahala padanya, aku mohon kepada-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan, terimalah amalanku itu, dan jangan Engkau putus harapanku kepada-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah dari segala yang pemurah. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya.”
Doa Awal Tahun (Dibaca setelah Maghrib pada malam 1 Muharram)
Bacaan Arab:
اللّٰهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيمِ وَجُوْدِكَ الْكَثِيْرِ الْمُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالِاشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Bacaan Latin:
Allāhumma Antal-Abadiyyul-Qadīmul-Awwalu, wa ‘alā faḍlika al-‘aẓīmi wa jūdika al-katsīri al-mu‘awwal, wa hādhā ‘āmun jadīdun qad aqbala, nas’aluka al-‘iṣmata fīhi minas-syaithāni wa awliyā’ih, wal-‘awna ‘alā hadzihin-nafsi al-ammārati bis-sū’i, wal-isytighāla bimā yuqarribunī ilaika zulfā, yā Dzal-Jalāli wal-Ikrām, yā Arḥamar-Rāḥimīn. Wa ṣallallāhu ‘alā Sayyidinā Muḥammad, wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallam.
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Abadi lagi Maha Dahulu, dan hanya kepada keutamaan-Mu yang agung serta kemurahan-Mu yang banyak kami bersandar. Tahun baru ini telah datang, kami memohon perlindungan-Mu di tahun ini dari godaan setan dan para pengikutnya. Kami juga memohon pertolongan untuk mengatasi hawa nafsu yang selalu memerintahkan kepada kejahatan, serta agar kami sibuk dalam hal-hal yang dapat mendekatkan diri kepada-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Dermawan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih di antara para pengasih. Semoga shalawat dan salam tercurah atas Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.”
Keutamaan Mengamalkan Ibadah pada awal Tahun Baru Islam
- Memulai Tahun dengan Amal Saleh dan Hati Bersih:
Tahun Baru Islam adalah kesempatan untuk memulai perjalanan hidup dengan lebih baik, meninggalkan kebiasaan buruk, dan memulai langkah yang penuh dengan amal saleh. - Meningkatkan Iman dan Takwa:
Dengan memperbanyak ibadah di tahun baru, kita dapat memperkuat iman dan takwa, serta lebih mendekatkan diri kepada Allah. - Memohon Ampunan dan Keberkahan:
Doa akhir tahun dan awal tahun menjadi kesempatan untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang lalu serta memohon keberkahan untuk tahun yang baru. - Melatih Muhasabah dan Memperbaiki Niat Hidup:
Tahun Baru Islam mengajarkan kita untuk merenung, introspeksi, dan memperbaiki niat agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Amalan yang Dianjurkan pada Awal Tahun Baru Islam
- Membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun.
- Salat sunah taubat, hajat, atau mutlak.
- Puasa sunah Muharam, terutama pada 9-10 Muharram.
- Bersedekah, berzikir, dan memperbanyak istighfar.
- Menyusun rencana kebaikan di tahun baru.
Tahun Baru Islam bukan hanya pergantian kalender, tetapi juga momen spiritual yang penting bagi umat Islam untuk memperbaiki diri, meningkatkan amal ibadah, dan mengingat perjalanan hidup di dunia ini sebagai ladang amal yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.