JAKARTA – Operasi SAR Cilacap memasuki hari keempat dengan skala pencarian yang ditingkatkan secara maksimal untuk mempercepat penanganan korban longsor Cilacap di wilayah Majenang.
Peningkatan operasi ini dilakukan guna memperluas jangkauan pencarian korban longsor yang masih tertimbun di dua dusun terdampak pada Desa Cibeuying, Majenang, Cilacap.
Koordinasi besar-besaran dalam operasi SAR Cilacap ini dilakukan dengan mengerahkan alat berat, unit pendukung, serta personel tambahan yang diturunkan sejak Minggu pagi untuk mempercepat pencarian para korban.
Seluruh langkah masif tersebut diarahkan untuk mempercepat penelusuran terhadap 12 warga yang masih tertimbun di dua titik kritis yang tersebar di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukuhan.
Sebanyak 21 ekskavator, 17 pompa air atau alkon, serta 9 anjing pelacak K-9 diterjunkan ke lokasi sejak pukul 06.00 WIB sebagai bagian dari perluasan operasi pada hari keempat.
Pengerahan alat yang lebih besar ini menjadi yang paling signifikan sejak operasi dimulai karena kondisi lapangan dipenuhi material longsor tebal disertai akses terjal yang menyulitkan pergerakan tim.
SAR Mission Coordinator (SMC) Muhamad Abdullah menyampaikan bahwa seluruh kekuatan difokuskan pada empat sektor kerja utama yang menjadi prioritas pencarian.
Di Dusun Cibuyut, tim bekerja pada worksite A-1 dan A-2 untuk menemukan enam warga yang belum ditemukan.
Sementara itu, pencarian di Dusun Tarukuhan dipusatkan pada worksite B-1 dan B-2 yang juga masih menyisakan enam korban hilang.
“Kami telah membagi area terdampak menjadi empat sektor prioritas. Pengerahan 21 ekskavator bertujuan mempercepat pembukaan akses dan penyingkiran material,” katanya dikutip dari RRI, Minggu (16/11/2025)
“Sementara unit K-9 dan alkon berfungsi maksimal dalam mendeteksi serta mengeringkan area yang diduga menjadi lokasi survivor,” ujarnya.
Abdullah menambahkan bahwa cuaca buruk masih menjadi hambatan terbesar karena hujan lebat berulang kali membuat struktur tanah di kawasan longsor semakin tidak stabil.
Tim SAR terus bekerja dalam kewaspadaan tinggi karena potensi longsor susulan meningkat seiring kondisi tanah yang jenuh air.
Seluruh tim terus berpacu dengan waktu dan kondisi alam demi menemukan para korban yang masih hilang.
Sampai dengan hari keempat, sebanyak 11 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sementara 12 lainnya masih dalam pencarian.***




