PAPUA PEGUNUNGAN – Sekelompok warga pendulang emas di Distrik Suntamon, Yahukimo, menjadi korban serangan brutal KKB Papua yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Serangan ini menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil yang tengah bekerja. Meski data pasti jumlah korban belum dapat dipastikan karena terbatasnya akses komunikasi, TNI memastikan penyelidikan dan pendataan di lapangan terus dilakukan.
TNI Kecam Tindakan Keji OPM
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, mengutuk keras aksi tersebut. Ia menegaskan bahwa serangan OPM merupakan pelanggaran berat terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) dan bentuk nyata kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Ini bukan hanya kekerasan semata, tetapi sudah masuk kategori kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi,” tegas Kristomei dalam keterangannya, Kamis, 10 April 2025.
Propaganda Palsu Dibantah TNI
Di tengah tragedi ini, OPM dan simpatisannya disebut menyebarkan informasi menyesatkan. Mereka mengklaim korban adalah prajurit TNI, bukan warga sipil. Narasi tersebut langsung dibantah keras oleh TNI.
“Propaganda itu adalah manipulasi informasi untuk mencari pembenaran. Faktanya, korban adalah warga sipil tak bersenjata yang sedang bekerja,” ujar Kristomei.
Pola Kekejaman Berulang
Serangan terhadap pendulang emas bukan insiden pertama. Sebelumnya, OPM juga diduga melakukan pembunuhan terhadap guru dan tenaga kesehatan di Distrik Angruk, Yahukimo. Modus yang digunakan pun sama—menyebarkan klaim bahwa korban adalah anggota TNI.
Padahal, para korban adalah warga sipil yang berdedikasi melayani masyarakat di pedalaman Papua. Kini, pendulang emas menjadi sasaran baru kekejaman kelompok tersebut.
TNI Pastikan Tidak Ada Prajurit yang Gugur
Kapuspen TNI menegaskan bahwa tidak ada personel TNI yang menjadi korban dalam insiden ini. Ia meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh kabar bohong yang beredar.
“Klaim bahwa korban adalah anggota TNI adalah kebohongan yang disebarkan untuk menyesatkan publik,” katanya.
TNI saat ini terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk memburu pelaku serta memastikan penegakan hukum berjalan sesuai prosedur.
Komitmen Lindungi Rakyat Papua
TNI menegaskan komitmennya untuk melindungi masyarakat dari aksi kekerasan bersenjata. “Kami hadir bersama rakyat dan berkomitmen menjaga stabilitas serta keamanan nasional, khususnya di wilayah Papua,” tambah Kristomei.
Kasus ini kembali menjadi sorotan terhadap aksi teror yang dilakukan OPM. Masyarakat diimbau untuk tidak terpengaruh propaganda dan terus mendukung aparat keamanan dalam menciptakan kedamaian di Bumi Cenderawasih.