JAKARTA – Sebanyak 380 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan masih bertahan di Iran di tengah meningkatnya eskalasi keamanan di kawasan Teluk.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu), menyiapkan proses evakuasi lanjutan sebagai respon atas situasi yang belum stabil menyusul ketegangan militer antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat.
Evakuasi tahap kedua ini akan menyasar WNI yang belum berhasil dipulangkan pada gelombang pertama.
“Kami bakal kembali mengevakuasi WNI yang masih berada di Iran.”
“Tercatat, ada 380-an WNI yang masih di Iran, dan pemerintah telah memutuskan akan melakukan evakuasi tahap kedua,” kata Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu, Andy Rahmianto, Selasa (24/6/2025).
Menurut Andy, angka pasti warga yang akan dipulangkan masih terus berubah seiring permintaan tambahan yang masuk setiap hari.
Banyak dari WNI yang telah tiba di Indonesia menghubungi keluarga atau rekan yang masih tertahan di Iran, yang kemudian meminta ikut dalam evakuasi lanjutan tersebut.
“Jumlahnya masih terus kita pantau, karena setiap hari bertambah terus.”
“Tadi dari saudara-saudara kita yang sudah tiba dapat informasi juga karena mereka saling kontak, ada beberapa teman mereka, saudara-saudara mereka yang juga masih ada di sana yang ingin dievakuasi,” jelas Andy.
Untuk memastikan keselamatan seluruh WNI, pemerintah telah membentuk tim khusus lintas kementerian dan lembaga.
Tim ini bekerja non-stop memantau perkembangan keamanan dan menyiapkan jalur logistik evakuasi.
“Kita ingin menunjukkan bahwa negara hadir untuk memberikan pelayanan dan bantuan, untuk mengevakuasi WNI yang saat ini menghadapi masalah di beberapa negara-negara kawasan Timur Tengah. Situasi yang terjadi di sana masih sangat fluid, masih sangat dinamis,” tegas Andy.
Evakuasi ini menjadi bagian dari tanggung jawab negara untuk melindungi warganya di luar negeri, terutama di kawasan konflik.
Kemlu terus memperbarui data, menjalin koordinasi dengan otoritas lokal dan organisasi internasional, serta memastikan proses pemulangan dilakukan dengan aman dan efisien.***