JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa kemajuan sebuah negara bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM), bukan hanya kekayaan sumber daya alam (SDA).
Menurut Pratikno , pendidikan adalah kunci untuk mencetak SDM unggul yang dapat membawa Indonesia bersaing di level global.
“Negara maju adalah negara yang kuat SDM-nya dan kuncinya adalah pendidikan. Oleh karena itu mari sama-sama kita tempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. Jadi kita harus terus pentingkan pendidikan,” ujar Pratikno saat membuka Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah (Konsolnas Dikdasmen) 2025 di Gedung PPSDM Kemendikdasmen.
Dalam acara tersebut, Pratikno menggarisbawahi bahwa kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), tengah mengubah lanskap pendidikan secara drastis. Ia mengingatkan agar teknologi dimanfaatkan sebagai alat bantu, bukan pengganti nalar manusia.
“Coba ditanya dari AI agen dari dua negara yang berkompetisi dengan pertanyaan yang sama. Pasti jawabannya berbeda. Jadi perkembangan teknologi mendisrupsi dunia pendidikan. Kita harus tetap manfaatkan teknologi sebagai alat tapi manusia pegang kendali dan bukan mengambil alih nalar kita,” tegasnya.
Teknologi: Peluang dan Tantangan
Pratikno menyoroti tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Ia menyebutkan bahwa teknologi, jika dikelola dengan baik, dapat mempercepat peningkatan kualitas layanan publik, termasuk di sektor pendidikan. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya memastikan teknologi tetap berpihak pada masyarakat, khususnya kelompok rentan dan daerah tertinggal.
Pernyataan ini sejalan dengan diskusi Pratikno bersama mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, pada 22 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas potensi teknologi, seperti AI, untuk mendukung transformasi digital dan penguatan SDM di Indonesia.
“Teknologi memiliki potensi besar dalam mempercepat peningkatan kualitas layanan publik, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan sosial,” ungkap Pratikno.
Pendidikan Dasar sebagai Fondasi
Menko PMK juga menekankan pentingnya pendidikan dasar sebagai fondasi pembangunan SDM. Ia mengutip pandangan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, yang menyatakan bahwa pendidikan dasar adalah akar dari sistem pendidikan yang maju.
“Pendidikan dasar menjadi fondasi penting untuk keberhasilan negara sebagai bagian dari kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun,” kata Pratikno, merujuk pada pernyataan Abdul Mu’ti.
Acara Konsolnas Dikdasmen 2025 di Depok menjadi ajang strategis untuk merumuskan langkah konkret dalam memperkuat pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
Pratikno berharap konsolidasi ini dapat menghasilkan solusi inovatif untuk menjawab tantangan pendidikan di era digital.
Pratikno juga mengingatkan agar daerah-daerah kaya SDA tidak terjebak dalam “kutukan sumber daya” (resource curse). Ia mencontohkan Kabupaten Bojonegoro, yang memiliki kekayaan minyak dan gas bumi, namun berisiko stagnan jika tidak dikelola dengan baik.
“Resource itu lebih mudah menjadi curse ketimbang menjadi bless. Oleh karena itu perlu ada ekstra kerja keras justru di daerah yang berlimpah sumber daya alamnya mengubahnya menjadi resource blessing,” jelasnya.
Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa kekayaan alam saja tidak cukup tanpa SDM yang mampu mengelolanya. Pendidikan, sekali lagi, menjadi kunci untuk mengubah potensi alam menjadi berkah bagi masyarakat.
Langkah ke Depan
Pratikno mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, pendidik, hingga masyarakat, untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas. Ia optimistis bahwa dengan fokus pada pengembangan SDM melalui pendidikan berkualitas, Indonesia dapat melangkah menuju status negara maju yang tidak hanya kaya secara materi, tetapi juga unggul dalam inovasi dan daya saing global.
Acara Konsolnas Dikdasmen 2025 ini menjadi momentum penting untuk menyatukan visi dan aksi dalam memajukan pendidikan Indonesia. Dengan pendekatan yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.