JAKARTA – Kecelakaan tragis yang melibatkan bus pariwisata Sakhindra Trans, yang mengangkut rombongan siswa SMK TI Bali Global dari Badung, Bali, telah mengungkap fakta mengejutkan setelah hasil penyelidikan polisi. Bus tersebut diduga hilang kendali sejauh 2,3 kilometer akibat kerusakan pada sistem pengereman.
Menurut keterangan Kombes Komarudin, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, kecelakaan dimulai saat bus melaju dari Jalan Imam Bonjol menuju Jalan Pattimura. Kejadian bermula di titik pertama kecelakaan, di mana dua pengendara sepeda motor tewas. Bus yang tidak dapat dikendalikan melanjutkan perjalanan, menyebabkan serangkaian tabrakan lainnya yang melibatkan sepeda motor dan mobil hingga akhirnya bus berhenti di titik ketujuh, setelah menempuh jarak sekitar 2,3 kilometer.
Dalam perjalanan panjang itu, tercatat ada tujuh titik tabrakan yang melibatkan enam sepeda motor dan enam mobil. Total korban yang jatuh akibat kecelakaan ini mencapai empat orang tewas, dua mengalami luka berat, dan beberapa lainnya terluka dengan kondisi sedang hingga ringan. Di titik pertama, dua pengendara motor meninggal dunia, di titik kedua ada satu korban lagi, dan yang paling mengerikan, di titik ketujuh, sebuah mobil terseret sejauh 450 meter hingga menyebabkan pengemudi mobil itu juga tewas.
Kepolisian masih mendalami penyebab pasti kecelakaan ini. Pengemudi bus mengaku tidak bisa mengendalikan kendaraannya setelah rem gagal berfungsi. “Sejak titik pertama, pengemudi tidak bisa mengendalikan bus karena rem yang tidak berfungsi, hingga akhirnya bus berhenti setelah menempuh jarak 2,3 kilometer,” jelas Kombes Komarudin.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi korban dan keluarga mereka, sekaligus menjadi peringatan pentingnya pemeriksaan menyeluruh terhadap kendaraan sebelum digunakan untuk perjalanan jauh. Kejadian ini membuka mata banyak pihak tentang betapa krusialnya menjaga keselamatan dengan memastikan semua sistem kendaraan berfungsi dengan baik.