ST. PETERSBURG — Dalam suasana yang syahdu dan penuh makna, Presiden Prabowo Subianto melaksanakan penghormatan kepada para korban tragedi Blokade Leningrad di Pemakaman Memorial Piskaryovskoe, Kamis (19/6/2025).
Di tengah rintik hujan yang membasahi tanah Rusia, Presiden Prabowo berdiri tegak mengikuti upacara sakral untuk mengenang ratusan ribu jiwa yang gugur dalam pengepungan brutal selama Perang Dunia II.
Kunjungan ini menjadi bagian penting dari agenda kenegaraan Presiden Prabowo ke Rusia yang bertujuan memperkuat kerja sama bilateral Indonesia-Rusia.
Momen tersebut menjadi simbol penghormatan yang dalam terhadap sejarah Rusia, sekaligus penegasan komitmen Indonesia untuk mempererat hubungan diplomatik yang telah terjalin erat sejak era Perang Dingin.
Pemakaman Piskaryovskoe dikenal sebagai monumen perjuangan rakyat Rusia, tempat dikebumikannya warga sipil dan tentara yang menjadi korban pengepungan Leningrad oleh tentara Nazi antara tahun 1941–1944.
Karangan bunga dibawa oleh tiga prajurit Rusia dan diletakkan di kaki Patung Motherland Mother, yang menjadi simbol ketabahan dan pengorbanan rakyat Rusia.
Usai penyerahan karangan bunga, suasana hening menyelimuti lokasi. Para peserta, termasuk Presiden Prabowo, menundukkan kepala dalam sikap mengheningkan cipta.
“Tidak ada satu pun yang berlindung dari hujan,” menggambarkan kekhidmatan prosesi yang dijalankan sepenuh hati.
Upacara kemudian ditutup dengan penghormatan militer dan defile pasukan kehormatan Rusia.
Presiden Prabowo yang didampingi para pejabat tinggi Indonesia, tampak memberi penghormatan dengan khidmat, menjadikan prosesi ini bukan sekadar seremoni, melainkan pernyataan kedekatan nilai dan sejarah antara dua bangsa.
Sebagai kepala negara, Presiden Prabowo menunjukkan sikap kenegaraan yang tegas namun penuh empati, mencerminkan pandangan historis terhadap perjuangan kemanusiaan.
Kunjungan ini bukan hanya bentuk diplomasi, tapi juga pernyataan moral tentang pentingnya mengenang sejarah bersama.***