BOGOR – Menjelang arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 2025, Kepolisian Republik Indonesia menyiapkan strategi lalu lintas di kawasan Puncak, Bogor.
Rekayasa berupa sistem one way dan skema buka-tutup akan diberlakukan pada H-7 hingga H+5 Lebaran guna mengantisipasi lonjakan volume kendaraan.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho S.H, M.Hum., melakukan peninjauan langsung ke Gadog, Bogor, Sabtu (8/3/2025).
Ia memastikan kesiapan skenario rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan kendaraan saat libur panjang.
“Saat ini kami ada di Gadog, kami pastikan rekayasa lalu lintas di Gadog untuk skenario pada saat Lebaran ini sudah cukup matang,” ujar Kakorlantas.
Antisipasi Puncak Kepadatan
Rekayasa lalu lintas ini disusun berdasarkan prediksi kepadatan yang diperkirakan terjadi pada H-7, H-2, H+2, hingga H+5 Lebaran.
Fokus pengamanan lalu lintas akan tertuju pada titik-titik rawan seperti Pasar Cisarua dan pertigaan Megamendung, yang kerap menjadi simpul kemacetan.
“Tadi saya sudah mendapat pemaparan tentang kondisi H-7, H-2, hingga H+2 dan H+5.”
“Kondisi lalu lintas sudah diprediksi, kapan akan dilakukan buka tutup, kapan akan dilakukan one way, dan nanti kondisi puncak arus sudah bisa dihitung di Pasar Cisarua dan pertigaan Megamendung,” jelasnya.
Meskipun saat ini kondisi lalu lintas di kawasan Puncak masih relatif lancar karena bulan suci Ramadhan, pihak kepolisian memastikan kesiapan penuh dalam menghadapi puncak kepadatan yang diprediksi terjadi menjelang dan sesudah Lebaran.
“Jadi, hari Sabtu ini kondisi cukup lenggang karena bulan suci Ramadhan. Namun, Korlantas Polri dan Polres Bogor sudah siap ketika nanti terjadi puncak arus di arah Gadog sampai ke Puncak,” tutup Kakorlantas.***