JAKARTA – Katalog lagu milik penyanyi asal Selandia Baru, Lorde, dilaporkan tidak lagi tersedia di Apple Music wilayah Israel. Penghapusan tersebut terjadi hanya berselang sehari setelah Lorde secara terbuka menyerukan dukungan untuk Palestina dalam konsernya di Amerika Serikat.
Insiden ini terjadi saat Lorde tampil di Madison Square Garden, New York, Rabu (1/10/2025). Sebelum membawakan lagu populernya, Team, sang musisi menyerukan pernyataan politik yang langsung menyita perhatian publik.
“Bebaskan Palestina!” serunya lantang di atas panggung.
Pada saat bersamaan, tata cahaya panggung berubah menjadi kombinasi merah, hijau, putih, dan hitam — warna yang identik dengan bendera Palestina. Potongan video dari momen tersebut dengan cepat tersebar luas di media sosial, menuai pujian sekaligus kontroversi.
Sehari kemudian, media lokal Israel Ynet melaporkan bahwa lagu-lagu Lorde telah hilang dari layanan Apple Music di negara tersebut. Namun, karyanya disebut masih tersedia di platform streaming lain seperti Spotify.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi apakah penghapusan tersebut merupakan kebijakan dari Apple, permintaan pihak ketiga, atau bagian dari sikap Lorde sendiri dalam gerakan boikot.
Lorde diketahui menjadi salah satu musisi yang mendukung kampanye No Music for Genocide, sebuah gerakan solidaritas yang menyerukan pemblokiran musik di layanan streaming Israel sebagai bentuk protes terhadap konflik yang berlangsung.
Ini bukan pertama kalinya pelantun Royals itu menyatakan sikap politiknya terkait isu Palestina. Pada 2017, ia sempat membatalkan rencana konser di Tel Aviv setelah mendapat tekanan dari kelompok pro-Palestina.




