JAKARTA – Isyarat pertemuan bersejarah antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri semakin terang benderang.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa pembahasan mengenai pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut telah mencapai tahap yang lebih konkret dan matang secara politik.
Menurut Dasco, rencana ini tidak muncul tiba-tiba. Sudah ada diskusi internal yang cukup intensif antara elite Partai Gerindra dan PDI Perjuangan sejak momentum Lebaran lalu.
Keduanya adalah figur sentral dalam peta politik Indonesia—Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra dan Megawati selaku Ketua Umum PDIP—yang selama ini dikenal memiliki sejarah panjang dalam dinamika koalisi dan oposisi nasional.
“Sudah ada obrolan agar pertemuan kedua tokoh segera terlaksana,” ujar Dasco pada Minggu (6/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa sinyal pertemuan makin menguat setelah beberapa tokoh dari kedua partai sempat berbincang santai dalam agenda halalbihalal di rumah Ketua MPR, Ahmad Muzani, Rabu (2/4/2025).
Meski belum merinci tanggal dan lokasi pelaksanaan, Dasco memastikan bahwa semangat utama dari pertemuan tersebut adalah menjaga komunikasi kebangsaan.
“Yang pasti tujuannya untuk silaturahmi, mempererat hubungan antara keduanya,” tambahnya. Langkah ini dinilai penting di tengah dinamika politik nasional pasca-Pemilu 2024.
Sinyal awal silaturahmi sudah lebih dulu ditunjukkan oleh Ragowo Hediprasetyo alias Didit, putra Presiden Prabowo, yang bersilaturahmi ke kediaman Megawati Soekarnoputri saat Lebaran.
“Kunjungan itu untuk menjaga silaturahmi dalam rangka Lebaran,” ujar Dasco, menegaskan nuansa kekeluargaan yang menjadi dasar dari seluruh komunikasi ini.
Pertemuan dua tokoh sentral ini menjadi sorotan karena bisa membuka lembaran baru dalam hubungan politik dua partai besar.
Banyak pihak menilai momentum ini bisa menjadi jembatan strategis, baik dalam konteks koalisi pemerintahan ke depan, maupun meredam potensi polarisasi politik di tengah masyarakat.***