JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa penerimaan bruto perpajakan pada periode 1-17 Maret 2025 tumbuh sebesar 6,6%.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2024, menunjukkan kinerja positif sektor perpajakan di tengah dinamika ekonomi global.
Selain itu, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap dijaga dengan defisit sebesar 2,53% dari Produk Domestik Bruto (PDB), sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 62 Tahun 2024.
Menurut Sri Mulyani, sebagai bagian dari strategi pembiayaan APBN, pemerintah secara rutin mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) setiap hari Selasa.
Meskipun pasar keuangan global tengah mengalami volatilitas, hasil lelang SUN menunjukkan performa yang sangat baik.
“Pembiayaan APBN salah satunya dilakukan melalui Surat Utang Negara (SUN). Pemerintah melaksanakan lelang rutin SUN setiap Selasa. Di tengah dinamika pasar saham, kinerja lelang SUN menunjukkan hasil sangat baik,” ungkap Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram pribadinya Rabu, (19/03/2025).
Pada lelang terbaru, total penawaran yang masuk (incoming bid) mencapai Rp61,75 triliun, atau 2,38 kali lipat dari target indikatif sebesar Rp26 triliun.
Sri Mulyani menerangkan, dari jumlah tersebut, investor asing turut berkontribusi dengan penawaran sebesar Rp13,95 triliun atau sekitar 22,59% dari total penawaran yang masuk.
Pemerintah akhirnya memenangkan penawaran (awarded bid) sebesar Rp28 triliun, dengan kontribusi investor asing mencapai Rp5,33 triliun (19,04%).
Kepercayaan Investor Kuat
Menariknya, imbal hasil (yield) yang dicapai dalam lelang ini tetap berada pada level yang sejalan dengan pasar sekunder, sehingga tidak diperlukan tambahan imbal hasil (premium) untuk menarik minat investor.
Selain itu, spread SUN tenor 10 tahun terhadap US Treasury (UST) dengan tenor yang setara tercatat cukup rendah, yaitu 267 basis poin (bps).
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara peers seperti Meksiko, Afrika Selatan, dan Brasil, menandakan tingkat risiko yang lebih terkendali serta kepercayaan investor yang tetap kuat terhadap kebijakan ekonomi Indonesia.
Komitmen Pemerintah
Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus mengelola APBN dengan prinsip kehati-hatian (prudent) dan kredibilitas tinggi. Langkah ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan pelaku ekonomi, serta mendukung agenda pembangunan nasional secara berkelanjutan.
“Kementerian Keuangan RI akan terus mengelola APBN secara prudent dan kredibel untuk mendukung tujuan pembangunan serta menjaga kepercayaan masyarakat dan pelaku ekonomi,” ujar Sri Mulyani dalam pernyataannya di akun Instagram pribadinya pada Selasa (18/03/2025).
Seperti diketahui, Pemerintah melangsungkan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (18/03/2025) dengan target indikatif Rp26 triliun.
Dikutip dari keterangan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, lelang dibuka pada pukul 09.00 WIB dan ditutup pada 11.00 WIB dengan tanggal setelmen Kamis (20/3).
Adapun hasil lelang akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2025.***