PAPUA – Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) melancarkan serangan bersenjata di Bandara Ilaga, Jayapura, Papua. Aksi tersebut membuat penerbangan terganggu.
Serangan OPM Terjadi Saat Patroli Rutin
Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani menjelaskan, insiden bermula ketika Tim Belukar 56 melakukan patroli rutin dan mendengar suara tembakan dari dua arah berbeda di sekitar bandara.
“Tim langsung menyisir lokasi dan meminta dukungan penebalan dari Posko Belukar, mengingat area belakang Kampung Aminggaru cukup luas dan memiliki potensi pergerakan kelompok bersenjata,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Kontak tembak berlanjut ke arah Jembatan Ilame setelah Bupati Puncak berhasil dievakuasi menuju kediaman dinas di Gome dengan pengawalan ketat.
“Personel Satgas ODC bertindak cepat dan terukur dalam menghadapi situasi darurat. Bandara sebagai objek vital berhasil diamankan dan aktivitas penerbangan tetap berjalan,” lanjut Faizal, memastikan kondisi kini aman terkendali.
Penerbangan Tertunda, Keselamatan Jadi Prioritas
Bandara Aminggaru Ilaga, yang berada di ketinggian 2500 meter dengan panjang landasan 600 meter, melayani sekitar 50 penerbangan setiap hari. Serangan separatis OPM menyebabkan beberapa penerbangan tertunda untuk menjamin keselamatan penumpang dan kru pesawat.
Menanggapi kabar bahwa pesawat yang mengangkut Bupati terdampak serangan, Faizal menepis informasi tersebut.
“Kami meminta masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi menyesatkan,” tegasnya. Ia memastikan pesawat tersebut telah mendarat dengan selamat.
Bandara Ilaga Sudah Berulang Kali Jadi Sasaran
Bandara Ilaga telah beberapa kali menjadi target serangan separatis OPM. Pada 3 Juni 2021, kelompok bersenjata membakar menara pengawas dan ruang tunggu bandara, memicu kontak senjata selama satu jam. Pada Mei 2022, separatis OPM menembaki pesawat Asian One yang hendak mendarat, memaksa empat pesawat membatalkan pendaratan.
Letak geografis bandara yang dikelilingi perbukitan dan vegetasi lebat menyulitkan aparat dalam menjaga keamanan. Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri pernah mengingatkan agar aparat tidak bertindak gegabah.
“Kalau ceroboh justru kita jadi penyumbang senjata dan amunisi buat mereka,” ucapnya pada 2021, menyoroti penguasaan medan oleh kelompok separatis.
Upaya Penegakan Hukum Terus Diperkuat
Serangan kelompok separatis OPM di Ilaga menunjukkan pola tindakan sporadis untuk mengacaukan stabilitas wilayah. Selain menyerang bandara, mereka juga kerap menargetkan warga sipil dan fasilitas umum. Februari 2022, seorang prajurit TNI, Praka Fermansyah, terluka akibat tembakan saat bertugas di bandara ini.
Satgas Operasi Damai Cartenz terus memperkuat langkah penegakan hukum. Salah satu anggota kelompok separatis, Mairon Tabuni, berhasil ditangkap pada 2024.
Pemerintah dan aparat keamanan menyatakan komitmennya menjaga stabilitas di Papua, terutama di wilayah rawan seperti Kabupaten Puncak. Meski medan geografis dan aksi separatis masih menjadi tantangan, pengamanan objek vital seperti Bandara Aminggaru Ilaga akan terus ditingkatkan.