SEMARANG – Tiga anggota Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng menjadi korban tabrak lari yang dilakukan oleh kawanan begal pada Selasa (11/2) pagi. Kejadian itu berlangsung ketika ketiga anggota Resmob tersebut berusaha menangkap pelaku di kawasan Jalan Cempaka, Banyumanik, Semarang.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, mengonfirmasi bahwa ketiga pelaku begal mobil yang menabrak petugas telah ditangkap. “Tiga anggota Resmob yang terluka langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Semarang,” ujarnya.
Kejadian bermula dari laporan Cecep Sobana, warga Bandung, yang kehilangan mobil Toyota Camry 2007 miliknya setelah menawarkan mobil tersebut di Facebook. Salah seorang pelaku yang menyamar sebagai calon pembeli kemudian mengatur pertemuan di Salatiga dan bahkan mengirimkan uang Rp1 juta untuk biaya BBM. Korban yang tidak curiga, mengutus empat karyawannya untuk bertemu pelaku pada Minggu (9/2) dini hari.
Namun, saat tiba di lokasi Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, korban malah dihadapkan dengan empat orang yang membawa golok dan senjata api. Mereka langsung mengancam korban dan membawa kabur mobil tersebut.
Mendapat informasi tersebut, tim Resmob Polda Jateng bergerak cepat dan melakukan pengejaran. Ketika berada di Jalan Cempaka, Banyumanik, salah satu anggota Resmob menghampiri mobil yang diduga hasil kejahatan tersebut dan menunjukkan identitas kepolisian. Namun, pelaku malah menabrak mobil warga dan melarikan diri, hingga akhirnya menabrak petugas Resmob.
Direktur Reskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, menyebutkan bahwa tiga pelaku yang berhasil ditangkap adalah ARW (23) warga Bantul, GA (35) warga Semarang, dan IKR (27) warga Boyolali. Kombes Dwi menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku yang meresahkan masyarakat. “Mereka tidak hanya melakukan kejahatan, tetapi juga membahayakan nyawa petugas,” tegasnya, dilansir dari inews.
Kombes Dwi juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melakukan transaksi jual beli dan memastikan lokasi pertemuan yang aman demi menghindari tindakan kriminal.