BILBAO — Tottenham Hotspur mencatatkan sejarah baru dalam perjalanan klubnya setelah berhasil mengalahkan Manchester United 1-0 dalam final Liga Europa yang digelar di Stadion San Mamés, Bilbao, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB.
Partai final yang berlangsung sengit itu menjadi panggung kejayaan bagi Spurs sekaligus mengakhiri dahaga gelar Eropa mereka selama empat dekade.
Satu-satunya gol kemenangan dicetak Brennan Johnson di babak pertama, memastikan trofi bergengsi kembali ke lemari klub yang terakhir meraihnya pada 1984.
Pertandingan berlangsung dalam tempo tinggi sejak awal. Tottenham tampil dengan disiplin tinggi dan taktis, menyulitkan lini serang Setan Merah yang tampil tanpa keefektifan.
Gol Penentu, Benteng Kokoh Spurs
Brennan Johnson mencetak gol penentu di menit ke-42, memanfaatkan ruang tembak yang sempit namun dieksekusi sempurna dengan tendangan keras ke sudut bawah gawang.
Kiper MU, Andre Onana, tak mampu menjangkau bola yang mengoyak jaringnya.
Manchester United sempat mencoba bangkit di babak kedua lewat sejumlah peluang.
Namun ketangguhan lini belakang Spurs, terutama duet Micky van de Ven dan Cristian Romero, berhasil mematahkan setiap ancaman.
Salah satu momen krusial terjadi saat Van de Ven melakukan sapuan luar biasa tepat di garis gawang untuk menggagalkan peluang Rasmus Hojlund.
Penjaga gawang Guglielmo Vicario juga tampil gemilang. Salah satu penyelamatannya yang menentukan datang di menit ke-75, kala ia menepis tendangan keras Alejandro Garnacho yang nyaris menyamakan kedudukan.
Romero Bersinar, Sejarah Baru Terukir
UEFA memilih Cristian Romero sebagai pemain terbaik laga final. Bek asal Argentina itu tampil dominan dan nyaris tanpa cela dalam mengawal lini belakang Spurs.
Ia menjadi pemimpin sejati yang memastikan timnya tetap solid hingga peluit akhir berbunyi.
Kemenangan ini bukan hanya menjadi penebusan dari rekor buruk Spurs sebelumnya, tetapi juga menandai kemenangan keempat mereka atas Manchester United di semua kompetisi musim ini — dengan laga final ini menjadi kemenangan paling monumental.
Para legenda Tottenham yang tergabung dalam skuad juara Piala UEFA 1984 turut hadir di tribun San Mamés.
Mereka menyaksikan kelahiran generasi baru pahlawan Spurs yang kini menuliskan kisah mereka sendiri dalam sejarah klub.
Ange Postecoglou Antarkan Spurs ke Liga Champions
Gelar ini menjadi penutup manis musim bagi Tottenham yang sempat mengalami pasang surut di Premier League.
Pelatih Ange Postecoglou mendapatkan pengakuan penuh atas kecerdikan taktik dan manajemen rotasinya yang membawa klub hingga ke puncak Eropa.
Dengan kemenangan ini, Tottenham otomatis mengamankan satu tiket ke Liga Champions musim depan.
Ini menjadi pencapaian luar biasa bagi klub yang sempat diragukan di awal musim, namun berhasil bangkit dan membuktikan kualitasnya.
Pesta kemenangan pun meledak di tengah lapangan. Brennan Johnson yang menjadi pahlawan, bersama rekan-rekannya, merayakan euforia yang telah lama dinanti.
Mereka kini tak hanya menjadi pemain, tetapi telah resmi menjadi legenda baru di Tottenham Hotspur.***