BACOLOD, FILIPINA – Suasana khidmat Jumat Agung di Kota Bacolod, Provinsi Negros Occidental, mendadak berubah mencekam saat sebuah mobil tak terkendali menabrak kerumunan jemaat yang tengah mengikuti prosesi keagamaan, Jumat malam (18/4/2025). Insiden tragis ini menewaskan dua orang dan melukai sembilan lainnya.
Peristiwa memilukan tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 waktu setempat, tepat setelah jemaat selesai mengikuti prosesi dan hendak kembali ke gereja. Mobil yang ditumpangi lima turis asal India itu dikendarai oleh sopir dalam kondisi mabuk. “Hasil penyelidikan awal menunjukkan pengemudi berada di bawah pengaruh alkohol,” kata pihak Kepolisian Bacolod dalam pernyataan resminya.
Tak hanya menabrak kerumunan, mobil tersebut juga menghantam sebuah kendaraan patroli polisi dan sepeda motor roda tiga milik warga.
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan bermula saat mobil melaju kencang di ruas jalan yang dipenuhi jemaat. Tanpa aba-aba, kendaraan tersebut hilang kendali dan langsung menyeruduk barisan prosesi. Satu korban tewas di lokasi, sementara satu lainnya meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit. Sembilan korban luka saat ini masih menjalani perawatan intensif.
Saksi mata menggambarkan situasi penuh kepanikan. “Semuanya terjadi begitu cepat. Kami hanya mendengar suara benturan keras, lalu teriakan,” ujar salah seorang warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Pengemudi Ditahan, Penyelidikan Berjalan
Polisi segera mengamankan sopir mobil dan menahannya atas dugaan mengemudi dalam pengaruh alkohol. Identitas pengemudi dan para penumpang masih dirahasiakan. “Kami akan memastikan keadilan bagi para korban,” tegas salah satu perwira Kepolisian Bacolod.
Tragedi ini juga memicu kekhawatiran soal minimnya pengawasan dan pengaturan lalu lintas saat acara keagamaan besar. Banyak warga mempertanyakan mengapa area prosesi tidak diamankan sepenuhnya dari lalu lintas kendaraan bermotor.
Reaksi dan Dampak
Komunitas Katolik Bacolod yang dikenal dengan perayaan Paskahnya yang meriah kini dirundung duka. Pihak gereja mengeluarkan pernyataan belasungkawa dan mengajak umat untuk mendoakan para korban. “Kami turut berduka atas kehilangan ini. Mari kita doakan kesembuhan bagi yang terluka dan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan,” tulis mereka dalam rilis resmi.
Pemerintah daerah menjanjikan dukungan penuh, termasuk bantuan medis dan pendampingan psikologis bagi para korban dan keluarga. Sementara itu, sejumlah aktivis mendesak pengetatan aturan terkait pengemudi mabuk, terutama di sekitar area publik saat acara keagamaan.
Insiden ini menjadi peringatan keras akan pentingnya keselamatan selama kegiatan yang melibatkan banyak orang. Pihak berwenang di Filipina kini didesak untuk memperketat pengawasan dan memperbaiki sistem pengamanan saat perayaan keagamaan berskala besar.
Bagi warga Bacolod, Jumat Agung 2025 akan dikenang bukan hanya sebagai hari suci, tapi juga sebagai hari kelam yang menyisakan luka, duka, dan pertanyaan besar soal tanggung jawab serta keamanan publik.