BANYUWANGI – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengimbau peternak sapi di Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang berpotensi mengancam populasi sapi di wilayah tersebut.
Mas Dar, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya vaksinasi berkala bagi para peternak agar Indonesia bisa bebas dari penyakit menular ini. “Salah satu hal yang perlu kita waspadai adalah bagaimana mengantisipasi wabah PMK. Oleh karena itu, vaksinasi harus dilakukan, baik yang difasilitasi pemerintah maupun secara mandiri,” ujarnya saat menghadiri acara di PT Bumi Rojo Koyo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Minggu, (5/1).
Jawa Timur, yang memiliki populasi sapi terbesar di Indonesia, diakui Wamentan sebagai sektor vital bagi ketahanan pangan nasional. Meskipun vaksinasi sudah dilakukan pada sebagian besar sapi di daerah tersebut, Wamentan menegaskan bahwa vaksinasi harus dilakukan secara berkala untuk memastikan hasil yang maksimal.
“Alhamdulillah, sapi sudah kita vaksin semua. Namun, vaksinasi harus terus dilakukan secara berkala dan diulang,” katanya.
Wamentan juga mengingatkan peran penting pemerintah daerah (Pemda) Provinsi, Kabupaten, dan Kota dalam menjaga kesiapsiagaan terhadap potensi penyebaran PMK. Ia menekankan bahwa satu sapi yang terinfeksi dapat menular dengan cepat ke sapi lainnya, sehingga diperlukan kerja sama untuk melindungi seluruh populasi sapi di Jawa Timur.
Lebih lanjut, Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan peningkatan produksi dan populasi sapi dalam lima tahun ke depan, dengan estimasi mencapai 5 juta ekor. Untuk tahun 2025, target tambahan sapi adalah 200 ribu ekor, dengan dukungan untuk peternak besar, kecil, dan koperasi.
“Kita sudah ada target total dalam 5 tahun 5 juta. Tahun ini 200 ribu dan regulasinya sudah selesai. Pemerintah menyediakan lahan sudah selesai,” jelasnya.
Melalui vaksinasi yang intensif dan sinergi antara pemerintah dan peternak, Wamentan berharap wabah PMK dapat dicegah dan sektor peternakan Indonesia terus berkembang, mendukung ketahanan pangan nasional.