JAKARTA – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer bereaksi keras terkait laporan bahwa driver ojek online (ojol) hanya menerima bonus hari raya (BHR) sebesar Rp50.000 dari aplikator. Ia menegaskan bakal segera memanggil dan mengaudit para aplikator yang dinilai merugikan para pekerja.
Pria yang akrab disapa Noel itu menuding para aplikator telah menipu negara, Presiden Prabowo Subianto, hingga rakyat Indonesia. Ia pun menegaskan tidak akan tinggal diam.
“Pokoknya kita akan panggil aplikator-aplikator itu. Mereka jangan buas dengan rakyat itu ya. Mereka sudah bohongi negara, bohongi presiden saya, bohongi kita, bohongi menteri, bohongi rakyat. Semua dibohongin. Semua lah, aplikator. Semua aplikator,” ujar Noel di Petamburan, Jakarta Pusat
Ia menganggap perilaku aplikator ojol sudah di luar batas dan menggambarkan keserakahan yang tidak wajar. Bahkan, ia menerima laporan bahwa ada driver yang sama sekali tidak mendapatkan BHR.
“Kalian tahu gak homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi manusia)? Nah itulah, ojek online itu atau aplikator itu, prilaku mereka seperti rakus, greedy. Bayangkan, mereka bukan dikasih Rp50.000 aja. Bahkan masih banyak dari mereka yang tidak mendapatkan sama sekali. Jadi tingkat rakusnya sudah terlalu kelewatan,” tegasnya.
Sebelumnya, seorang driver ojol bernama Iwan secara langsung mengadu ke Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri open house di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/3/2025). Ia mengeluhkan besaran BHR yang hanya Rp50.000 dan berharap pemerintah turun tangan.
“Ya mudah-mudahan THR (BHR) ojol jangan Rp50.000 Pak, mudah-mudahan didengar sama Pak Prabowo,” ungkap Iwan.
Iwan mengaku ini bukan kali pertama ia menghadiri open house di Istana. Pada lebaran sebelumnya, ia juga sempat datang namun tidak berkesempatan bertemu Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi).
Polemik soal kesejahteraan driver ojol kembali mencuat, sementara pemerintah menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap aplikator yang dinilai merugikan para mitranya. Audit terhadap perusahaan penyedia aplikasi ojol pun dikabarkan akan segera dilakukan demi keadilan bagi para pekerja