JAKARTA — Cuaca yang tak menentu, perubahan suhu ekstrem, dan kelembapan tinggi menjadi ciri khas musim pancaroba. Kondisi ini kerap menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan saluran pernapasan dan daya tahan tubuh.
Dokter spesialis penyakit dalam dari FKUI-RSCM, dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD-KR., menegaskan bahwa masa peralihan ini dapat menjadi tantangan serius bagi sistem imun.
“Perubahan suhu yang drastis dan kondisi udara yang lembap dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme seperti virus influenza dan enterovirus,” ujar Faisal dilansir dari Antara, Kamis (23/5/2025)..
Ia menyebut, penyakit yang paling sering menyerang saat pancaroba di antaranya infeksi saluran pernapasan atas seperti batuk, pilek, flu, serta alergi seperti rhinitis dan asma. Tak hanya itu, gangguan pencernaan hingga demam berdarah juga meningkat, terutama di wilayah tropis dengan populasi nyamuk yang tinggi.
Untuk menghindari risiko tersebut, Faisal menyarankan sejumlah langkah preventif sederhana namun krusial. Di antaranya mencuci tangan dengan sabun, memakai masker saat berada di tempat ramai, mengonsumsi makanan sehat, membersihkan lingkungan sekitar, serta melakukan vaksinasi flu musiman.
Menjaga daya tahan tubuh juga menjadi kunci utama. Ia menekankan pentingnya pola hidup sehat, termasuk tidur cukup selama 7–8 jam per hari, menghindari stres, mengonsumsi makanan bergizi tinggi, serta berolahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari.
“Makanan seperti jeruk, kiwi, stroberi, ikan laut, telur, dan yogurt sangat baik untuk menjaga imunitas. Suplemen seperti vitamin C, D3, dan zinc juga bisa dipertimbangkan dengan saran tenaga medis,” jelasnya.
Faisal juga mengingatkan bahwa kualitas tidur dan aktivitas fisik berdampak besar terhadap daya tahan tubuh.
“Kurang tidur bisa melemahkan sistem imun, sementara olahraga seperti jalan kaki atau yoga dapat membantu memperlancar sirkulasi dan meningkatkan kerja sel imun,” katanya.
Dalam menghadapi cuaca yang berubah-ubah, ia menganjurkan masyarakat untuk membawa perlengkapan seperti jaket, payung, atau jas hujan saat beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, penggunaan pakaian berlapis, sunscreen, dan segera mengganti pakaian basah dinilai penting untuk mencegah tubuh kedinginan.
“Jangan lupa cek prakiraan cuaca sebelum keluar rumah. Dengan menjaga kesehatan secara menyeluruh, masyarakat diharapkan tetap dapat menjalani aktivitas dengan optimal meskipun berada di tengah cuaca yang tak menentu,” tutupnya.