JAKARTA – Tim bulu tangkis junior Indonesia menorehkan prestasi membanggakan dengan menempati peringkat dua pada ajang Piala Suhandinata 2025 yang digelar di National Centre of Excellence, Guwahati, Assam, India, Sabtu (11/10/2025).
Dalam partai final, Garuda Muda harus mengakui keunggulan Tiongkok yang tampil dominan sejak awal pertandingan dan berhasil merebut set pertama lewat lima kemenangan dari lima game yang dimainkan.
Di set kedua, skuad Indonesia mencoba membalikkan keadaan dengan semangat tinggi, namun tekanan pemain muda Negeri Tirai Bambu terlalu kuat untuk ditembus sepanjang pertandingan.
Ganda putri Riska Anggraini dan Rinjani Kwinnara Nastine sempat membuka harapan dengan unggul 9-5 di game pertama, tetapi Tiongkok sukses membalas lewat sektor ganda campuran dan tunggal yang menjadi kekuatan utama mereka.
Partai penentu di nomor ganda putra menjadi laga paling menegangkan ketika Muhammad Rizki Mubarrok menggantikan Alexius Ongkytama Subagio untuk berduet dengan Raihan Daffa Edsel Pramono, dan keduanya sempat menyamakan kedudukan 44-44 melawan Chen Jun Ting dan Liu Jun Rong.
Namun, pengembalian terakhir Edsel yang tersangkut di net membuat Tiongkok memastikan gelar ke-15 mereka, sekaligus melanjutkan dominasi sejak Piala Suhandinata pertama kali digelar pada tahun 2000.
“Saat masuk lapangan di set kedua itu, kami berpikir optimis. Tidak memikirkan poin berapa yang terpenting terus berjuang dan tidak menyerah,” ucap Barrok.
“Kami berhasil menyamakan skor 44-44 tapi memang di poin terakhir kami kehilangan fokus, sangat disayangkan,” kata Edsel.
“Saya atas nama tim Indonesia meminta maaf karena belum mendapatkan hasil yang terbaik. Terima kasih atas doa dan dukungan sehingga kami bisa berjuang sampai ke final. Masih ada nomor perorangan, kami akan kembali berjuang,” ujar kapten tim Moh. Zaki Ubaidillah.
Kabid Binpres Eng Hian menegaskan bahwa hasil ini tetap menjadi pelajaran penting bagi pengembangan tim junior Indonesia ke depan.
“Pastinya sebagai juara bertahan, kami ingin mempertahankan gelar. Tapi, ini menjadi pelajaran untuk ke depan. Pekerjaan rumahnya adalah bagaimana kami harus bisa membuat pemerataan di semua sektor,” ujar Eng Hian.
“Bisa dilihat dari Kejuaraan Asia Junior dan Kejuaraan Dunia Junior ini. Dengan sistem relay point yang pendek, tertinggal 5-6 poin akan sangat sulit mengejar bila hanya punya andalan di satu atau dua sektor saja,” katanya.
“Di luar itu, saya berterima kasih kepada anak-anak yang sudah berjuang. Jangan larut dalam kesedihan karena masih ada nomor perorangan. Mari kembali fokus dan bersiap untuk kembali menunjukkan yang terbaik,” tambahnya.
Setelah berakhirnya partai beregu, Kejuaraan Dunia Junior 2025 akan berlanjut ke nomor perorangan pada 13-19 Oktober di tempat yang sama. Seluruh pemain Indonesia kini menatap peluang baru untuk mempersembahkan prestasi terbaik di panggung internasional.
Hasil Akhir Final Piala Suhandinata 2025:
Indonesia 0-2 Tiongkok
Set 1:
WD: Riska Anggraini/Rinjani Kwinnara Nastine vs Cao Zi Han/Chen Fan Shu Tian 8-9
XD: Ikhsan Lintang Pramudya/Rinjani Kwinnara Nastine vs Chen Jun Ting/Cao Zi Han 15-18
WS: Thalita Ramadhani Wiryawan vs Liu Si Ya 20-27
MS: Moh Zaki Ubaidillah vs Liu Yang Ming Yu 27-36
MD: Raihan Daffa Edsel Pramono/Alexius Ongkytama Subagio vs Chen Jun Ting/Liu Jun Rong 30-45
Set 2:
WD: Riska Anggraini/Rinjani Kwinnara Nastine vs Cao Zi Han/Chen Fan Shu Tian 9-5
XD: Ikhsan Lintang Pramudya/Rinjani Kwinnara Nastine vs Chen Jun Ting/Cao Zi Han 14-18
WS: Thalita Ramadhani Wiryawan vs Liu Si Ya 23-27
MS: Moh Zaki Ubaidillah vs Liu Yang Ming Yu 32-36
MD: Muhammad Rizki Mubarrok/Raihan Daffa Edsel Pramono vs Chen Jun Ting/Liu Jun Rong 44-45.***