BOGOR – Perayaan HUT Gerindra ke-17 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/02/2022), diwarnai momen penuh makna.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus Presiden RI ke-8 membuka pidatonya dengan menyapa para ketua partai politik, sebelum mengungkapkan keberadaan lima kursi kosong di barisan depan.
Namun, kursi-kursi tersebut bukan disiapkan untuk undangan yang absen. Sebaliknya, itu adalah bentuk penghormatan kepada kader Gerindra yang telah berpulang.
Tradisi Menghormati Pejuang Partai
“Di depan ada kursi kosong, itu tradisi partai kita setiap acara disiapkan kursi kosong mewakili kawan-kawan kita yang sudah tidak ada bersama kita,” ujar Prabowo.
Lebih dari sekadar tempat yang tak terisi, kursi kosong itu melambangkan semangat para pendiri dan pejuang Gerindra yang tetap hidup dalam perjuangan partai.
“Semangat mereka masih bersama kita,” tegasnya dengan penuh emosi.
Menghargai Jasa Kader yang Gugur
Bukan kali ini saja Gerindra menjalankan tradisi tersebut. Dalam perayaan HUT Gerindra ke-16 tahun lalu, Prabowo juga menegaskan bahwa para pendiri partai berjuang tanpa pamrih sejak awal.
Ia secara khusus menyebut nama almarhum Suhardi, Ketua Umum pertama Partai Gerindra, serta Rachmawati Soekarnoputri, Wakil Ketua Dewan Pembina.
“Begitu setia, penuh idealisme, cinta tanah air, yang membuat kita sejenak selalu mengenang mereka, sejenak mengambil semangat mereka, energi mereka, supaya kita jangan pernah berhenti berjuang,” ujar Prabowo.
Pengingat Perjuangan
Keberadaan kursi kosong di perayaan ulang tahun Gerindra bukan sekadar simbol, tetapi pengingat akan perjuangan yang telah ditempuh oleh para kader yang telah tiada.
Tradisi ini menegaskan bahwa perjuangan mereka tidak akan pernah dilupakan, dan semangatnya terus menginspirasi generasi penerus partai.
Dengan tradisi ini, Gerindra menegaskan bahwa partai bukan hanya sekadar wadah politik, tetapi juga rumah bagi mereka yang setia berjuang demi bangsa dan negara.***