JAKARTA – Artis Tasya Kamila membagikan tips mengajarkan matematika kepada anak sejak usia dini. Salah satu prinsip yang dia terapkan adalah menyesuaikan pembelajaran dengan tahapan perkembangan anak, serta memberikan stimulasi yang tepat.
“Ketika mengajarkan matematika, saya memulai dengan konsep dasar seperti membedakan mana yang lebih banyak, lebih sedikit, lebih besar, atau lebih kecil,” ungkap Tasya, seperti dikutip dalam siaran pers Putera Sampoerna Foundation di Jakarta, Rabu.
Menurut Tasya, setelah anak mulai berbicara, mereka dapat diajari berhitung mulai dari angka 1 hingga 20, yang kemudian secara bertahap dapat ditingkatkan hingga mencapai angka 100. Ia juga menekankan pentingnya mengenalkan simbol angka satu hingga 10 beserta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari sejak dini.
Pada usia 3,5 tahun, Tasya mulai melatih fungsi motorik halus anaknya, salah satunya dengan mengajarkan anak menulis. Ia menjelaskan bahwa latihan semacam itu sangat membantu ketika anak mulai belajar membaca, menulis, dan berhitung.
Sebagai orang tua, Tasya berusaha menyesuaikan materi pembelajaran dengan minat anak agar proses belajar terasa menyenangkan. Misalnya, karena anaknya suka dengan kipas angin, ia memanfaatkan benda tersebut untuk mengajarkan konsep matematika sederhana.
“Ketika jumlahnya lebih dari 20 dan tidak bisa dihitung dengan jari, saya ajarkan konsep mendata dengan membuat daftar. Hal ini juga melatih keterampilan problem solving-nya, misalnya ketika kipas tidak menyala atau berputar lambat, dia belajar mencari tahu penyebabnya,” ujar Tasya.
Tasya menegaskan bahwa anak-anak bisa belajar dari hal-hal yang mereka sukai, dan orang tua memiliki peran besar dalam memberikan stimulasi yang tepat untuk mendukung proses belajar anak.
Menurutnya, peran orang tua dalam memberikan stimulasi sangat penting untuk mempersiapkan anak sebelum mengikuti pendidikan formal di sekolah. “Kegiatan sehari-hari bisa menjadi momen belajar yang berarti, terutama jika didukung oleh kehadiran dan perhatian kita sebagai orang tua. Ini menjadi dasar yang penting sebelum anak-anak memasuki pendidikan formal di sekolah, di mana mereka akan mulai bersaing dalam dunia akademis,” kata Tasya.