Pemerintah Amerika Serikat memberikan apresiasi terhadap surat negosiasi tarif perdagangan yang dikirimkan Indonesia pada 7 dan 9 April 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, usai melaporkan hasil perundingan tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.
Airlangga menyebut, apresiasi tersebut muncul karena dokumen negosiasi yang diajukan Indonesia dinilai sangat komprehensif dan mencerminkan kepentingan ekonomi kedua negara secara seimbang. Dalam surat tersebut, Indonesia memaparkan bahwa neraca perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat mengalami surplus sebesar USD 19,5 miliar, atau lebih tinggi dari rata-rata surplus tahunan yang berada di angka USD 19 miliar.
“Surat kita pada 7 dan 9 April lalu mendapat respons baik. Amerika Serikat mengapresiasi pendekatan kita yang lengkap dan berbasis data,” jelas Airlangga dalam keterangan pers.
Sebagai bagian dari strategi negosiasi, Airlangga juga mengungkapkan bahwa perusahaan asal Indonesia, Indorama, berencana melakukan investasi di negara bagian Louisiana, Amerika Serikat, khusus untuk pengembangan proyek blue ammonia. Langkah ini dinilai sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.
Dalam perkembangan penting lainnya, Indonesia dan Amerika Serikat juga telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) yang mengatur bahwa seluruh poin pembahasan kedua negara bersifat rahasia dan hanya diketahui oleh kedua belah pihak. Hal ini bertujuan untuk menjaga integritas proses negosiasi yang sedang berlangsung.
Caption | Admin: Awan | Sephi