BATAM – Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia Zona Maritim Barat tetap menjaga kewaspadaan dan pengawasan terhadap keamanan serta keselamatan di wilayah perairan Indonesia, khususnya di zona Barat, dengan menyiagakan empat kapal negara selama libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.
“Kami tidak memberikan cuti bagi kapal negara yang sedang menjalankan operasi. Baik saat Lebaran atau tidak, mereka tetap beroperasi,” ujar Kepala Zona Barat Bakamla, Laksamana Pertama Bambang Trijanto, dilansir dari Antara, Minggu (23/5/2025).
Bambang menegaskan bahwa Bakamla akan terus siaga dalam menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran di wilayah perairan Indonesia, khususnya di zona barat, selama libur Lebaran. Bakamla juga berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025.
“Kami telah menerima arahan untuk mempersiapkan alat utama sistem senjata (alutsista) dan personel,” ungkapnya.
Bakamla RI Zona Maritim Barat yang berlokasi di Sekupang, Kota Batam, menyiagakan empat kapal negara untuk mendukung operasi selama musim libur mudik Lebaran, yaitu KN Pulau Nipah, KN Bintang Laut, KN Pulau Dana, dan KN Belut Laut.
Kerawanan yang diwaspadai di wilayah perairan selama libur Lebaran adalah keselamatan angkutan barang dan penumpang. Bambang mengingatkan agar transportasi laut dilengkapi dengan alat keselamatan yang memadai dan tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas.
Bambang juga mengimbau penyelenggara transportasi laut untuk mematuhi regulasi pelayaran demi keselamatan penumpang, terutama saat masyarakat mudik antar pulau di Kepulauan Riau (Kepri).
“Kerawanan utama adalah kemungkinan kelalaian terkait overcapacity penumpang. Namun, kami siap memberikan bantuan jika diperlukan,” tegasnya.
Selain angkutan penumpang, Bakamla juga mewaspadai tindak pidana penyelundupan yang mungkin terjadi selama libur Lebaran. Bambang menegaskan bahwa pencegahan dan penindakan terhadap penyelundupan tidak mengenal tanggal merah. Oleh karena itu, Bakamla dan pihak terkait lainnya tetap siaga dalam mengawasi perairan Indonesia, khususnya di Kepri.
“Penyelundupan tidak mengenal hari libur, jadi kami terus berwaspada. Semua unsur yang terlibat dalam operasi tidak libur,” tandas Bambang.