Kategori
BNPB Akan Tinjau Lokasi yang Terdampak dampak Bencana Hidrometeorologi di Jawa Tengah
JATENG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto tinjau lokasi yang terdampak bencana hidrometeorologi basah yang melanda sejumlah wilayah kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Suharyanto pertama-tama akan mengunjungi Kabupaten Kendal guna melihat kondisi terkini dampak banjir serta memastikan penanganan bencana sudah berjalan dengan baik. K
Di Kendal. Suharyanto akan menuju Perumahan Griya Praja Mukti, Kelurahan Langenharjo, Kecamatan Kendal. Perumahan tersebut saat ini menjadi wilayah terakhir yang masih terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) antara 30-40 sentimeter.
Posisi perumahan tersebut berada setara dengan tanggul Sungai Kali Buntu, yang mana aliran airnya berhilir di area persawahan dan relatif lambat sehingga menyebabkan air lama surut. Demi mempercepat air agar segera surut, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal telah mengerahkan tiga buah mesin pompa air.
Selepas meninjau perumahan Griya Praja Mukti. Kemudian Suharyanto akan memimpin rapat koordinasi di Kelurahan Pakauman, Kecamatan Kendal. Di lokasi tersebut, Kepala BNPB juga akan berdialog dengan masyarakat terdampak sekaligus menyerahkan bantuan logistik dan peralatan.
Agenda selanjutnya, Suharyanto akan meninggalkan Kabupaten Kendal dan menuju Kota Semarang yang sempat dikepung banjir akibat cuaca ekstrem pada hari Rabu (13/3). Kehadiran Kepala BNPB di sana akan disambut oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu beserta jajaran forkopimda.
Lokasi pertama yang akan dituju Suharyanto adalah Kantor Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk. Di lokasi tersebut, Kepala BNPB akan mendapatkan paparan perkembangan banjir dan penanganannya oleh Camat Genuk. Setelah itu Kepala BNPB akan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir.
Selepas dari Genuksari, Suharyanto akan melanjutkan peninjauan ke Kelurahan Trimulyo yang masih berada pada wilayah administrasi Kecamatan Genuk. Kelurahan Trimulyo merupakan wilayah terdampak banjir paling parah. Di lokasi tersebut, Kepala BNPB dijadwalkan akan meninjau situasi dan kondisi dampak banjir yang dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kepada masyarakat.
Perkembangan Banjir Kabupaten Kendal dan Kota Semarang
Hasil perkembangan kaji cepat oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah, wilayah terdampak banjir di Kabupaten Kendal meliputi 6 desa 12 kelurahan di empat kecamatan. Saat ini, wilayah yang masih terendam hanya tersisa satu, yakni Kelurahan Langenharjo di Kecamatan Kendal.
Berikutnya untuk Kota Semarang, banjir tercatat telah berdampak di enam wilayah kecamatan. Namun hari ini sudah menurun menjadi empat wilayah kecamatan. Kendati demikian, masih ada laporan warga yang meminta untuk dievakuasi.
Beberapa lokasi di Kota Semarang masih terendam air meskipun tren nya mulai surut di beberapa titik. Pemerintah Kota Semarang telah membentuk posko darurat termasuk dapur umum di Balai Kota Semarang yang masih beroperasi hingga hari ini.
Selain Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, wilayah lain di Jawa Tengah juga masih terdampak bencana hidrometeorologi basah akibat faktor cuaca meliputi; Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara dan Kabupaten Grobogan. BNPB akan memberikan dukungan logistik dan peralatan maupun Dana Siap Pakai (DSP) kepada masyarakat terdampak dan pemerintah kabupaten/kota yang masih berjibaku menanggulangi bencana.