WINA, AUSTRIA – Isu terorisme global kembali menjadi sorotan dunia internasional dalam Sidang ke-34 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) di Wina, Austria. Dalam forum tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Eddy Hartono menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk mengatasi ancaman kejahatan transnasional yang kian kompleks.
“Indonesia meyakini bahwa semangat multilateralisme dan kerja sama internasional memegang peran krusial untuk mengatasi bentuk-bentuk kejahatan transnasional, termasuk terorisme,” ujar Eddy Hartono saat menyampaikan pernyataan resmi sebagai Ketua Delegasi Indonesia pada Selasa, 20 Mei 2025.
Sidang tahunan yang digelar oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) ini tahun ini mengangkat tema besar: “Adressing new, emerging and evolving forms of crime, including crimes that affect the environment, smuggling of commercial goods and trafficking in cultural property and other crimes targeting cultural property.”
Indonesia Tegaskan Komitmen Penanganan Terorisme Anak
Dalam kesempatan tersebut, BNPT juga menyoroti kembali urgensi penanganan anak-anak yang terlibat atau dimanfaatkan kelompok teroris. Isu ini sebelumnya telah dibawa Indonesia bersama Australia dalam bentuk resolusi pada Sidang CCPCJ ke-33.
“Indonesia menekankan kembali terkait resolusi *’Treatment of children associated with terrorist groups, including children who are recruited and exploited by those groups’* yang diinisiasi oleh Indonesia bersama Australia pada UNCCPCJ tahun lalu,” tegas Eddy Hartono.
Ia menambahkan, implementasi nyata dari resolusi tersebut membutuhkan dukungan aktif dari negara-negara anggota PBB, terutama dalam pembentukan Intergovernmental Expert Group.
Perkuat Sinergi dengan UNODC, Indonesia Fokus pada Kerja Sama Teknis
Eddy Hartono juga mengungkapkan bahwa Indonesia terus memperkuat kerja sama teknis bersama UNODC, khususnya dalam kerangka Programme Governance Committee (PGC). Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam merespons kejahatan lintas negara secara komprehensif dan terstruktur.
Indonesia Selenggarakan Side Event Bahas Sistem Pemasyarakatan
Sebagai bagian dari keaktifan Indonesia di forum internasional ini, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI (Imipas) turut menyelenggarakan side event bertajuk “Getting Smart on Justice: Parole, Probation, and Reducing Recidivism” pada 22 Mei 2025. Acara ini menjadi wadah diskusi untuk mendorong sistem pemasyarakatan yang lebih adaptif dalam mengurangi tingkat residivisme.