JAKARTA – Drone Kamikaze Bramara, inovasi teknologi militer karya anak bangsa, menjadi sorotan utama dalam pameran Indo Defence 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Senjata nirawak ini mencuri perhatian dunia berkat kemampuannya menyerang target secara presisi tanpa dukungan artileri atau serangan udara.
Drone Bramara dikembangkan sebagai solusi serangan mandiri untuk menghadapi ancaman modern, termasuk drone First Person View dan pesawat nirawak jarak pendek. “Drone ‘Bramara’ dikembangkan sebagai solusi serangan presisi tanpa perlu bantuan artileri atau serangan udara,” tulis akun X SputnikIndo, menyoroti keunggulan utama drone ini.
Inovasi Militer Karya Anak Bangsa
Pertama kali diperkenalkan pada 2023, Drone Kamikaze Bramara mendapat perhatian langsung dari Presiden RI saat itu, Prabowo Subianto, yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Menurut laporan Zona Jakarta, Bramara tidak hanya dirancang untuk menyerang, tetapi juga mendukung misi militer seperti pengintaian, patroli perbatasan, dan bantuan udara dalam pertempuran darat.
Drone ini dilengkapi Bomb Release Mechanism untuk bom kaliber 60 mm dan Firing Mechanism untuk senapan serbu kaliber 5.56 mm, menjadikannya senjata presisi yang mematikan. Bramara juga didesain untuk beroperasi di area sempit, berkat teknologi VTOL (Vertical Take-Off and Landing) dan sistem propulsi BLDC Electric Motor dengan konfigurasi Single Rotor.
Panggung Kemandirian Teknologi Pertahanan
Indo Defence 2025, yang dibuka secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto, mengusung tema Defence Partnerships for Global Peace and Stability.
Acara ini diikuti 1180 perusahaan dari 55 negara dan menjadi bukti bahwa Indonesia semakin diakui dalam industri pertahanan global.
Selain Bramara, sejumlah alutsista canggih lainnya juga dipamerkan, seperti kendaraan taktis listrik Maung MV3-EV Pandu buatan PT Pindad, senjata antidrone SPS-1, dan drone pengintai Wulung produksi PT Dirgantara Indonesia. Berbagai inovasi ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap kemandirian industri pertahanan, sejalan dengan Perpres RI Nomor 8 Tahun 2021 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara.
Apresiasi Internasional dan Kolaborasi Lokal
Drone Kamikaze Bramara mendapat respon positif dari komunitas internasional. Akun X ArmyRecognition menulis, “IndoDefence 2025: Indonesia develops Bramara Kamikaze drone to strike targets without calling artillery or air support,” menegaskan potensi drone ini sebagai game-changer di medan perang modern.
Kolaborasi pengembangan Bramara dengan perusahaan lokal seperti PT PAL dan PT Dirgantara Indonesia memperkuat sinergi antara pemerintah dan industri pertahanan nasional. Para analis militer memuji efisiensi desain drone ini dalam konflik asimetris dan operasi di wilayah urban.
Strategi Menuju Kedaulatan Pertahanan
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa Indo Defence bukan sekadar pameran alutsista, tetapi juga forum strategis untuk diplomasi pertahanan dan kerja sama industri. Kehadiran Bramara menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu bersaing di pasar teknologi militer global.
“Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan suatu bangsa,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya, menekankan pentingnya investasi dalam penguatan teknologi pertahanan nasional.
Menuju Masa Depan Pertahanan Mandiri
Drone Kamikaze Bramara menjadi simbol kemandirian teknologi Indonesia dan membuka jalan bagi masa depan pertahanan yang tangguh dan inovatif. Dengan terus mendorong kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi, Indonesia memperkuat posisinya sebagai kekuatan strategis dalam peta pertahanan dunia.