SUMUT – Bom sisa yang diduga Perang Dunia II ditemukan oleh dua warga di sekitar Sungai Silau, Asahan, Tanjungbalai. Penemuan ini langsung dilaporkan kepada Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai Asahan (TBA.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bom yang ditemukan diperkirakan berasal dari masa pendudukan Jepang dan berpotensi membahayakan keselamatan warga sekitar.
Peristiwa ini terjadi saat Agus dan Mikael Charles tengah melakukan aktivitas pencarian besi tua di sekitar perairan Sungai Silau, Asahan.
Awalnya, mereka menggunakan magnet untuk mencari benda logam di dasar sungai. Magnet yang diturunkan oleh Mikael dan Agus menempel pada sebuah benda besar di dasar sungai. Saat Mikael menyelam untuk mengambilnya, ia terkejut mendapati bahwa benda tersebut berbentuk mirip bom.
Mikael segera meminta bantuan dua rekannya untuk mengikat bom tersebut dengan tali agar bisa diangkat ke permukaan. Setelah berhasil mengangkat benda tersebut, mereka menyadari potensi bahaya yang ditimbulkan, sehingga Mikael segera mengambil tindakan cepat. Mereka pun melaporkan temuan tersebut ke pihak TNI AL Lanal TBA untuk diamankan.
Usai dilakukan pemeriksaan, petugas dari Lanal TBA mengidentifikasi benda tersebut sebagai bom silinder tipe 98 No. 25 yang diduga kuat merupakan sisa amunisi dari Perang Dunia II. Bom tersebut diperkirakan memiliki berat sekitar 30 hingga 40 kilogram dan sudah terkubur di dasar sungai selama puluhan tahun.
“Bom ini memang salah satu amunisi sisa Perang Dunia II yang sudah lama terkubur dan tidak meledak. Saat ini, kami telah mengamankan benda tersebut di lokasi yang jauh dari pemukiman warga untuk menghindari potensi bahaya.” kata Danlanal TBA Letkol Laut (P) Wido Dwi Nugraha
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Tanjungbalai untuk meminta bantuan Tim Jihandak Brimob guna memusnahkan bom tersebut dengan aman.
Proses penghancuran bom dilakukan di Pulau Beswesen, Desa Selat Tanjung Medan, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai. Lokasi tersebut dipilih karena jauh dari pemukiman warga, sehingga dapat meminimalkan risiko dampak ledakan.
Penemuan ini mengingatkan kita akan bahaya yang masih bisa ditimbulkan oleh sisa-sisa perang yang terkubur selama puluhan tahun. Berkat kewaspadaan warga, bahaya tersebut dapat dicegah dan ditangani dengan cepat oleh pihak berwenang.