LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menanggulangi potensi hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir susulan.
Operasi ini, yang dilakukan dengan penyemaian garam ke awan, bertujuan untuk mengurangi curah hujan di wilayah-wilayah yang berisiko terkena bencana alam tersebut.
Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya OMC dilaksanakan di provinsi tersebut sebagai langkah preventif untuk mencegah bencana banjir.
“Ini adalah langkah strategis pertama yang kita coba, dengan harapan dapat mengatur cuaca dan mencegah banjir yang sering terjadi,”katanya
Samsudin juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang mendukung operasi ini dan memastikan bahwa OMC akan dilanjutkan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam mengurangi risiko bencana alam di Lampung.
Operasi ini melibatkan dua pesawat yang dikerahkan dari Bandara Raden Intan II untuk melakukan penyemaian garam di awan, dengan total 15 ton garam yang akan disebarkan dalam waktu tiga hari, dari 23 hingga 25 Januari 2025. Koordinator Lapangan OMC Lampung, Fadli Al Qodri, menyebutkan bahwa lima penerbangan pertama akan dilakukan pada ketinggian 8.000 hingga 10.000 kaki.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto, mengungkapkan bahwa potensi pertumbuhan awan cumulonimbus masih ada di sejumlah wilayah Lampung. Daerah yang diperkirakan berisiko hujan antara lain Kabupaten Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Lampung Tengah, dan Pringsewu.
“Siang hingga sore hari, sebagian besar wilayah Lampung berpotensi hujan ringan hingga sedang,”tutupnya