MALUKU – Siswa dan guru di Kecamatan Kilmuri, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, harus mempertaruhkan nyawa setiap hari demi menuntut ilmu.
Tanpa akses jalan alternatif, mereka terpaksa berjalan di sepanjang pantai berombak dan bahkan berenang menyeberangi sungai deras untuk mencapai sekolah.
Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan para siswa, guru, dan tenaga kesehatan menyusuri tepi pantai dengan ombak besar yang mengancam. Jika cuaca buruk, mereka harus melewati jalur semak-semak yang tidak kalah berbahaya.
Video tersebut direkam oleh Nyong Rumakabis, guru SMP Afang Defol di Desa Afang Defol. Dalam wawancara dengan Garuda TV, ia menjelaskan bahwa rekaman diambil pada Rabu, 5 Februari 2025, saat perjalanan pulang sekolah menuju Desa Naken. Perjalanan darat yang mereka tempuh penuh risiko dan memakan waktu hingga dua jam.
SMP Afang Defol memiliki lebih dari 100 siswa dari Desa Naken, Dusun Walang Tenga, dan Desa Likuratu. Jika cuaca buruk, mereka kerap terpaksa absen karena jalur yang tidak bisa dilalui.
“Kalau hujan deras atau ombak tinggi, kami harus mencari jalur lain atau bahkan tidak bisa ke sekolah sama sekali,” ujar Nyong.
Masyarakat setempat berharap pemerintah daerah maupun pusat segera membangun akses jalan yang layak. Tanpa infrastruktur yang memadai, pendidikan di daerah terpencil seperti Kilmuri akan terus terhambat, dan siswa harus terus mempertaruhkan keselamatan mereka demi masa depan.